Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

4 Mei 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JEPANG
Pedoman Baru Militer Bersama Amerika

Jepang dan Amerika Serikat mengumumkan pedoman baru kerja sama pertahanan kedua negara. Dengan pedoman itu, Jepang dapat mengambil peran militer lebih tegas dan memperjelas dukungan Amerika untuk Jepang.

Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan komitmen Amerika untuk pertahanan Jepang sangatlah tinggi, termasuk pada pulau-pulau yang disengketakan. "Pedoman yang telah kami buat akan memperkuat keamanan Jepang, mencegah ancaman, serta memberikan kontribusi bagi perdamaian dan stabilitas regional," kata Kerry, seperti dilansir BBC, Senin pekan lalu.

Konstitusi Jepang saat ini hanya memungkinkan militer Jepang membela diri. Pasal 9 konstitusi melarang negara itu memiliki kekuatan militer dengan kapasitas yang dapat digunakan untuk melancarkan serangan ke luar negeri. Dengan adanya pedoman baru ini, Jepang akan dapat memainkan peran aktif dalam situasi keamanan di wilayah Asia-Pasifik, terutama dalam hal potensi konflik di Laut Cina Selatan.

"Amerika Serikat dan Jepang akan berdiri bersama dalam menyerukan agar sengketa wilayah diselesaikan secara damai," ucap Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida.

Jepang memiliki sengketa wilayah dengan Cina di Laut Cina Timur. Kedua negara memperebutkan pulau yang disebut Diaoyu oleh Cina dan Senkaku oleh Jepang. Pulau itu kini berada di bawah kontrol administratif Jepang.

Juru bicara Kedutaan Besar Cina di Washington, Zhu Haiquan, mengatakan hubungan Amerika dan Jepang seharusnya tak keluar dari batasan bilateral. "Kami berharap pihak-pihak yang relevan akan mengupayakan hal positif demi mempererat kepercayaan bersama dan menciptakan stabilitas di kawasan," ujarnya.

VENEZUELA
Pemerintah Kurangi Jam Kerja Pegawai

Venezuela akan mengurangi jumlah hari kerja bagi para pekerja di sektor publik atau pegawai negeri sipil untuk penghematan energi. Waktu kerja mereka akan dikurangi dari delapan-sembilan jam menjadi hanya lima setengah jam per hari.

Inisiatif kebijakan itu merupakan bagian dari rencana penjatahan listrik nasional. Wakil Presiden Venezuela Jorge Arreaza mengatakan ada lonjakan penggunaan energi karena cuaca sangat panas. "Para pegawai negeri sipil saat ini akan bekerja sejak pukul 07.30 hingga pukul 13.00 untuk menghemat pemakaian mesin penyejuk udara (AC)," kata Arreaza, seperti dilansir BBC, Rabu pekan lalu.

Arreaza juga meminta perusahaan swasta menggunakan mesin generator sendiri untuk mengurangi beban listrik negara. Tapi dia mengakui konsumsi energi terbesar berasal dari kalangan rumah tangga. Karena itulah Arreaza meminta setiap rumah tangga mengurangi konsumsi AC atau setidaknya mengurangi suhu AC. "Kami mengetuk hati setiap orang untuk menggunakan energi secara efisien," ujarnya.

Pekan lalu pemerintah mengklaim masalah energi yang utama adalah soal pemeliharaan. Namun kalangan oposisi mengkritik pemerintah karena kurangnya investasi di sektor energi.

Pemadaman listrik menjadi hal yang biasa di Venezuela. Negara itu merupakan produsen minyak besar tapi sangat bergantung pada tenaga listrik dan air.

ARAB SAUDI
Raja Salman Perkuat Kekuasaan

RAJA Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mencopot Pangeran Muqrin bin Abdulaziz sebagai putra mahkota dan menggantinya dengan Mohammed bin Nayef, yang tak lain adalah keponakannya, sebagai ahli waris baru. Keputusan pencopotan diumumkan dalam sebuah dekrit yang disiarkan melalui stasiun televisi pemerintah pada Rabu pekan lalu.

Meskipun telah ditunjuk sebagai putra mahkota yang baru, Mohammed bin Nayef tetap diminta menjabat Menteri Dalam Negeri. Sedangkan Muqrin bin Abdulaziz diminta mundur dari posisinya sebagai Wakil Perdana Menteri.

"Ini adalah perubahan besar di Arab Saudi karena baru pertama kali cucu pendiri negara, bukan putra, yang dipilih sebagai putra mahkota," kata wartawan Al Jazeera, Mohamed Vall, yang melaporkan dari Jizan.

Raja Salman juga menunjuk putranya, Pangeran Muhammad bin Salman, sebagai deputi putra mahkota dan mengganti Menteri Luar Negeri Pangeran Saud al-Faisal dengan mantan Duta Besar Saudi untuk Washington, Adel al-Jubeir.

Perombakan susunan putra mahkota, menurut Khalil Jahsan, Direktur Eksekutif untuk Arab Center of Washington, FairFax, Virginia, merupakan gempa politik terbesar di Arab Saudi. "Ini adalah perubahan serius yang akan berakibat tidak hanya di dalam negeri, tapi juga internasional," ujarnya.

Raja Salman, yang kini berusia 79 tahun, naik takhta pada Januari lalu setelah kematian kakaknya, Raja Abdullah. Pencopotan Muqrin sebagai putra mahkota menjadi tanda bahwa pejabat tingkat tinggi terakhir yang tersisa dari era Raja Abdullah telah tergusur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus