Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

1 Oktober 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNI EMIRAT ARAB
Mata Kanan Bin Ladin Buta

Pentolan Al-Qaidah, Usamah bin Ladin, ternyata hanya dapat melihat dengan sebelah matanya selama bertahun-tahun. Mata kanannya buta setelah kecelakaan di masa muda. Rahasia Bin Ladin itu diungkap oleh pemimpin Al-Qaidah, Ayman al-Zawahiri, dalam rekaman video berdurasi satu jam tentang kehidupan mendiang Bin Ladin.

Al-Zawahiri menceritakan sisi lain Bin Ladin itu dalam sebuah video berjudul Hari-hari Bersama Imam, yang diunggah ke situs Al-Qaidah dan dikirim ke forum-forum jihad. Video itu dibuat untuk menyambut bulan Ramadan lalu. Mengenakan jubah putih dan bersorban, Al-Zawahiri mengucapkan, "Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan."

Melalui video itu, dia mengisahkan hari-hari terakhir Bin Ladin sebelum tewas dalam serangan Angkatan Laut Amerika Serikat di tempat tinggalnya di Abbottabad, Pakistan, Mei 2011.

Al-Zawahiri juga mengungkapkan bahwa Bin Ladin pernah menjadi anggota Al-Ikhwan al-Muslimun cabang Arab Saudi. Ia diusir dari negara itu setelah mendesak jihad melawan pendudukan Uni Soviet di Afganistan pada 1980-an. Bin Ladin bahkan pergi ke Pakistan untuk mengirimkan uang kepada orang-orang yang berjihad di ­Peshawar.

PRANCIS
Polemik Identitas Ayah-Ibu

Pemerintah Prancis akan menghapus kata "ibu" dan "ayah" dari seluruh dokumen resmi untuk memuluskan rencana melegalkan pernikahan sesama jenis. Untuk menggantikan kedua kata tersebut, pemerintah hanya akan mencantumkan kata "orang tua" dalam setiap perayaan pernikahan heteroseksual ataupun homoseksual. Dengan demikian, seluruh referensi "ibu dan ayah" dalam hukum perdata akan diganti dengan "orang tua".

Seperti dikutip Telegraph, Senin pekan lalu, rencana yang menyulut kemarahan Gereja Katolik itu tertuang dalam rancangan undang-undang yang tengah dibahas. Dalam rancangan undang-undang itu disebutkan, "Pernikahan merupakan persatuan dua orang, dari jenis kelamin berbeda ataupun sejenis." Beleid itu juga mengatur kesamaan hak untuk mengadopsi bagi pasangan berlawanan jenis ataupun sesama jenis.

"Siapa bilang pasangan heteroseksual mengasuh anak lebih baik daripada pasangan homoseksual? Bahwa mereka akan menjamin kondisi terbaik untuk perkembangan anak?" ujar Menteri Kehakiman Prancis Christiane Taubira kepada surat kabar Katolik, La Croix. Menurut dia, kenyamanan anak merupakan pertimbangan utama pemerintah membuat peraturan itu.

Namun pemimpin Gereja Katolik Prancis, Kardinal Philippe Barbarin, mengingatkan umatnya bahwa pernikahan sesama jenis dapat melegalkan hubungan seks sedarah dan poligami. Pernikahan sesama jenis, ia menegaskan, akan menyebabkan kerusakan dalam masyarakat.

FILIPINA
Pastor Tersandung Gading

BIRO Investigasi Nasional Filipina akan menyelidiki seorang pastor, Christobal Garcia, karena diduga terlibat perdagangan gading ilegal. Kecurigaan mengarah ke sang pastor setelah komentarnya soal perdagangan gading muncul di artikel majalah National Geographic.

Seperti dilansir BBC, Rabu pekan lalu, Garcia memberikan saran bagaimana menyelundupkan patung gading, termasuk cara terbaik menyelundupkannya ke Amerika Serikat. Dalam artikel itu, ia memberi tip, "Membungkusnya dengan pakaian dalam tua dan bau serta melumurinya dengan saus."

"Sangat menyedihkan beberapa pastor mungkin terlibat dalam perdagangan gading ilegal," kata Sixto Comia dari Biro Investigasi Nasional.

Seperti dilansir Inquirer, Kamis pekan lalu, Vatikan telah melucuti semua jabatan Garcia. Untuk sementara, ia tak boleh memimpin misa dan melayani pengakuan dosa. Juru bicara Keuskupan Cebu, Achilles Dakay, mengatakan Garcia diskors beberapa bulan sebelum komentarnya muncul di majalah itu.

Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina menyatakan Garcia dapat diganjar hukuman hingga empat tahun penjara bila tak bisa membuktikan koleksi artefaknya terbuat dari gading legal.

AFGANISTAN
Tambang Gusur Situs Buddha

SITUS Buddha Mes Aynak, yang diprediksi berusia 26 abad, di Provinsi Logar, Afganistan, terancam hancur. Situs peninggalan Buddha yang terdiri atas kuil besar, biara, dan ribuan patung Buddha itu selamat dari perusakan oleh Taliban.

Rencananya, akhir Desember 2012, semua kuil, biara, patung, dan benda bersejarah akan digusur oleh China Metallurgical Group Corporation (MCC), perusahaan tambang dari Cina. Kontraktor akan meratakan enam desa dan pegunungan guna mempermudah penambangan tembaga skala raksasa.

Pada 2007, MCC menang tender eksploitasi wilayah itu selama 30 tahun senilai US$ 3 miliar. Perusahaan berencana menambang tembaga bernilai lebih dari US$ 100 miliar yang berada di bawah situs Buddha itu. Sebelumnya, sebagian umat Buddha juga menambang tembaga di sana meskipun dengan cara lebih sederhana.

MCC berdalih tidak diberi tahu soal keberadaan situs arkeologi itu sampai kontrak diteken. Setelah mendapat tekanan internasional, pada 2009 MCC memberi waktu tiga tahun bagi arkeolog untuk menggali situs itu.

Berada di Jalur Sutra, Mes Aynak di masa lalu merupakan pusat pertemuan antara pedagang dan peziarah dari seluruh Asia. Ratusan naskah rapuh memerinci kehidupan sehari-hari di sana. Di bawah situs, banyak peninggalan yang belum digali dan diduga berumur lebih tua.

SOMALIA
Wartawan Bertaruh Nyawa

Somalia masih menjadi salah satu negara paling berbahaya buat wartawan. Seperti dilaporkan Reuters, gerilyawan Ash-Shabaab tidak lagi berkeliaran di jalanan menyerang tentara Somalia dan pasukan pemelihara perdamaian Afrika. Perubahan situasi ini seiring dengan lancarnya pemilihan presiden pada September lalu. Namun ancaman serangan masih ada, terutama terhadap wartawan. Warga juga tak bisa bergerak bebas karena masih ada ancaman peluru nyasar atau bom bunuh diri.

Dari catatan Uni Nasional Wartawan Somalia, sembilan wartawan dan pekerja media telah tewas sepanjang tahun ini. Komite untuk Perlindungan Wartawan menyebutkan 42 wartawan tewas saat menjalankan tugas di Somalia sejak 1992, dan 25 di antaranya dibunuh karena laporan mereka.

Untuk keamanan wartawannya, beberapa kantor media memasang kamera pengawas. Sebagian wartawan juga menempuh jalan pulang yang berbeda setiap hari.

Karena menjadi wartawan berisiko tinggi, sebagian orang tua melarang anaknya menjalani profesi ini. "Semua kelompok pelaku kekerasan di Somalia tak ingin mendengar kebenaran. Wartawan selalu menemui ajal karena menyiarkan berita penting," kata Bile Hussein, yang melarang dua anaknya menjadi wartawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus