Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Palestina
Shalit Mengharap Damai
Israel dan Hamas akhirnya mewujudkan kesepakatan tukar-menukar tawanan Selasa pekan lalu. Namun kali ini Israel baru melepaskan 477 dari total 1.027 tawanan yang telah disepakati untuk diserahkan ke tangan Hamas. Inilah imbalan yang diberikan Israel atas pembebasan Sersan Gilad Shalit, serdadu Israel yang ditahan Hamas.
"Saya berharap pembebasan ini berlanjut dengan upaya perdamaian dan mengakhiri konflik Israel-Palestina," kata Shalit seusai serah-terima tawanan yang berlangsung di Mesir itu. Kesepakatan tukar-menukar tawanan yang difasilitasi Mesir ini diteken pada Selasa dua pekan lalu.
Lima tahun dalam tahanan Hamas, penampilan Shalit sangat berbeda. Ia terlihat kurus, pucat, dan matanya cekung. Kondisi itu sangat berbeda dengan foto-foto Shalit saat berusia 19 tahun—foto yang selalu dibawa ayahnya, Noam Shalit, dalam kampanye pembebasan dirinya.
Warga Palestina dan pemimpin Hamas menyambut gembira pembebasan ratusan tahanan itu. Mereka pun diperlakukan sebagai pahlawan kemerdekaan bagi Palestina. Sikap sebaliknya ditunjukkan warga Israel. Berdasarkan sebuah jajak pendapat, mereka menyatakan kekecewaannya terhadap sikap pemerintah Israel karena membebaskan tawanan Palestina yang telah membunuh warga Israel. n
Suriah
Aktivis Suriah Ditembak
Ziad Tawfiq al-Obeidi, aktivis senior London Observatory of Human Rights, organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Suriah, tewas ditembak pasukan keamanan Suriah pada Sabtu dua pekan lalu. Pria 42 tahun itu diterjang peluru di kawasan timur Kota Deir el-Zour.
"Ia ditembak saat melarikan diri dari kejaran pasukan keamanan yang menyerbu rumahnya," ujar seorang aktivis London Observatory. Ziad memang telah lama diburu pasukan yang setia kepada pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Menurut koleganya di London Observatory, Ziad sudah dua bulan bersembunyi sejak pasukan Suriah mengepung kota tersebut. Selain membunuh Ziad, Sabtu pekan lalu pasukan pemerintah Suriah menembak mati empat orang. Salah seorang tewas saat menghadiri pemakaman seorang remaja yang ditembak sehari sebelumnya. Serentetan penembakan itu dilakukan pasukan keamanan pemerintah untuk menekan kelompok antipemerintah yang tak kunjung menyerah.
Tibet
Bakar Diri Memprotes Cina
Tenzin Wangmo, seorang biksuni Tibet, membakar diri di Biara Kirti, Kota Aba, Provinsi Sichuan, Cina, Senin pekan lalu. Perempuan 20 tahun itu memprotes penguasaan pemerintah Cina atas Tibet. "Ia menyerukan kebebasan bagi Tibet sebelum membakar dirinya," kata seorang saksi mata.
Aksi membakar diri di Biara Kirti, lokasi pusat aksi protes terhadap pemerintah Cina atas Tibet, sudah terjadi sembilan kali dalam beberapa bulan terakhir. Sebelum Wangmo, ada tujuh biksu melakukan aksi serupa di biara ini. Adapun aksi kedelapan dilakukan seorang biksu di lokasi lain di Sichuan.
Salah seorang petinggi Kelompok Pembebasan Tibet, Stephanie Brigden, menyatakan aksi serupa bisa meluas setelah pemerintah Cina menanggapi secara keras protes tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Liu Weimin, mengaku tak memiliki informasi lengkap tentang kasus bakar diri itu. "Kami percaya tindakan yang membahayakan diri sendiri tidak bermoral," katanya.
Eko Ari, Cheta Nilawaty (BBC, Guardian, Reuters, New York Times)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo