Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CINA
Seniman Antipemerintah Dibebaskan
Seniman antipemerintah, Ai Wei Wei, akhirnya menghirup udara bebas Kamis pekan lalu. Wei Wei bebas setelah dipenjara dua bulan akibat sikapnya menentang pemerintah Cina. "Saya baik-baik saja. Saya sangat senang bisa bebas dan kembali ke keluarga saya," ujarnya.
Wei Wei dibebaskan polisi setelah akhirnya mengaku melakukan penggelapan pajak dan setelah seniman itu diketahui menderita penyakit kronis. Ia juga dibebaskan karena sikapnya yang baik selama ditahan. Sebelumnya, seniman ini dilarang bepergian dan melakukan transaksi bisnis ke luar negeri.
Wei Wei ditangkap saat akan berangkat ke Hong Kong pada April lalu. Agar perlawanan Wei Wei tidak terlalu mencolok, otoritas Cina menyatakan kesalahan Wei Wei adalah melakukan penggelapan pajak. Penahanan artis avant-garde-yang karyanya pernah dipamerkan di galeri London, Tate Modern, tahun ini-tersebut memicu kecaman internasional. Selain sebagai seniman, Wei Wei dikenal sebagai putra seorang penyair yang sangat dihormati pendiri partai komunis Cina.
YAMAN
Milisi Al-Qaidah Kabur dari Penjara
Lebih dari 60 terpidana yang dituduh terkait dengan Al-Qaidah kabur dari sebuah penjara di Yaman Selatan melalui terowongan bawah tanah pada Rabu pekan lalu. Mereka memanfaatkan kerusuhan politik yang mengguncang negara itu selama berbulan-bulan. Para tahanan menggali sendiri terowongan tersebut sepanjang 50 meter.
Mereka menyerang salah satu penjaga penjara dengan belati, menyambar pistolnya, dan menembaknya. Seorang penjaga lainnya terluka. Associated Press melaporkan pria bersenjata yang menyerang penjara dari luar hanya sebagai pemancing. Mereka menembaki penjaga untuk mengalihkan perhatian.
Sebanyak 57 dari 62 narapidana yang lolos telah dihukum atas tuduhan terorisme, dan beberapa dijatuhi hukuman mati. Dua belas dari mereka berasal dari sebuah sel khusus Al-Qaidah yang berbahaya. Sel tersebut dikenal dengan nama Tarim. Ekstremis yang menyebut dirinya Anshar al-Syariah ikut melakukan pelarian dari penjara Mukalla pada waktu yang sama. Penjara Mukalla terletak dekat pelabuhan di provinsi tenggara Hadramaut, yang merupakan provinsi terbesar di Yaman dan kaya akan sumber minyak.
SURIAH
Intervensi Asing Dikecam
Suriah mengecam intervensi asing terhadap tindakan keras dan mematikan yang dilakukan pemerintah terhadap demonstran prodemokrasi Rabu pekan lalu. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mendesak agar Dewan Keamanan bersatu dalam mengambil sikap terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Ia menyatakan Al-Assad tidak memiliki "kredibilitas".
"Tidak ada yang bisa memaksakan kehendak mereka atas pandangan kami," kata Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem dalam konferensi pers di Damaskus ketika ditanyai tentang tekanan diplomatik terhadap pemerintah.
Muallem mengisyaratkan Turki telah menyerukan reformasi demokrasi di Suriah dan menampung ribuan pengungsi yang kabur dari tindakan keras pemerintah. "Ia harus mempertimbangkan kembali posisinya," kata Muallem. Sanksi terhadap Suriah yang dijatuhkan 27 negara disebutnya sebagai perang ekonomi. "Kami mengatakan kepada mereka di Eropa agar berhenti mencampuri urusan dalam negeri Suriah," ujar Muallem.
JEPANG
Kembali Diguncang Gempa
Lindu berkekuatan 6,7 skala Richter mengguncang wilayah timur laut Jepang pada Kamis pagi pekan lalu, tapi tidak ada laporan kerusakan. Menurut Badan Meteorologi Jepang, gempa terjadi di lepas pantai Prefektur Iwate, sekitar 500 kilometer timur laut Tokyo.
Gempa dikategorikan dalam level aman di bagian Prefektur Iwate dan Aomori serta Prefektur Fukushima, tempat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Daiichi yang lumpuh. Sempat ada peringatan tsunami, tapi segera dicabut.
Operator PLTN Daiichi mengatakan tidak menerima laporan kerusakan apa pun pada reaktor nuklir setelah terjadinya gempa. Juru bicara Tokyo Electric Power Co menambahkan, "Tidak ada laporan kerusakan."
Pusat gempa berada di kedalaman sekitar 20 kilometer dengan jarak sekitar 50 kilometer di lepas pantai Kota Miyako di Prefektur Iwate, salah satu daerah yang terkena gempa dan tsunami 11 Maret lalu.
LIBYA
Serangan NATO Tewaskan Sipil
PEMERINTAH Libya mengecam serangan pesawat tempur NATO yang menghantam lingkungan perumahan di Tripoli, Libya, Ahad pekan lalu. Sembilan warga sipil tewas, termasuk dua anak-anak, dan 18 orang terluka. Beberapa jam kemudian, NATO mengkonfirmasi pesawat itu tersesat.
Insiden tersebut menjadi bahan bagi pendukung rezim Muammar Qadhafi untuk menentang intervensi internasional dalam perang di Libya. Menteri Luar Negeri Libya menyerukan "jihad global" terhadap Barat.
Aliansi trans-Atlantik dalam pernyataannya di Brussel mengatakan serangan udara ditujukan pada lokasi rudal militer di Tripoli. Tapi ternyata ada satu senjata yang salah target. Mereka menduga ada kegagalan sistem senjata yang mengakibatkan korban sipil.
"NATO menyesalkan hilangnya nyawa warga sipil. Sebenarnya serangan ini ditujukan pada rezim, yang menggunakan kekerasan terhadap warga negaranya sendiri," kata Letnan Jenderal Charles Bouchard, Komandan Operasi Anti-Libya.
BAHRAIN
Aktivis Dipenjara Seumur Hidup
PENGADILAN di Manama, Bahrain, menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada delapan aktivis oposisi pada Rabu pekan lalu. Mereka dianggap berencana menggulingkan kerajaan Sunni. Pengadilan ini terjadi seminggu sebelum berlangsungnya dialog nasional.
Pengadilan, menurut kantor berita Bahrain, juga telah menghukum 12 aktivis lainnya selama dua hingga 15 tahun penjara untuk tuduhan serupa. Seorang anggota Al-Wefaq-kelompok oposisi Syiah terbesar di Bahrain-mengecam hukuman yang bertentangan dengan seruan Raja Hamad untuk dialog nasional pada 1 Juli mendatang. "Apakah ini suasana untuk mendukung berlangsungnya dialog?" kata Khalil Marzooq dalam konferensi pers di Manama.
Delapan aktivis yang divonis hukuman seumur hidup itu termasuk Hassan Mashaima, Kepala Gerakan Oposisi Syiah Haq; Abdulwahab Hussein, yang memimpin Gerakan Wafa Syiah Islam; serta aktivis hak asasi manusia Syiah, Abdulhadi al-Khawaja, warga negara Denmark. Aktivis dan anggota Haq, Abduljalil al-Singace, yang dibebaskan pada Februari setelah enam bulan penjara, juga dihukum seumur hidup.
Nieke Indrietta, Cheta Nilawaty(AFP, Washingtonpost, Nikkei.com, AP, AFP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo