Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEJAK dua pekan lalu, Nunun Nurbaetie Daradjatun resmi jadi buron internasional. Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian Republik Indonesia memasukkan nama tersangka kasus penyuapan puluhan anggota parlemen ini ke daftar buruan Interpol. Aparat keamanan 188 negara kini mencarinya. Dari pengusaha dan sosialita kelas atas, istri bekas Wakil Kepala Polri Jenderal (Purnawirawan) Adang Daradjatun itu sekarang turun derajat jadi pelarian, yang harus mengendap-endap tanpa kewarganegaraan.
Namun Nunun tak sendiri. Ada banyak bekas petinggi yang harus menjalani nasib menjadi buron. Berbagai trik dan strategi mereka lakukan untuk mengelabui jerat hukum. Kebanyakan berusaha menyamar dengan identitas baru, persis Nunun, yang kini kabarnya hidup nomaden di Singapura, Kamboja, dan Thailand.
Frank Morris dkk (Amerika Serikat)
Pada Juni 1962, tiga sekawan ini—Frank Morris serta dua bersaudara John dan Clarence Anglin—membuat berita besar dengan meloloskan diri dari penjara Alcatraz, Amerika Serikat. Sampai sekarang, cuma mereka bertigalah yang berhasil kabur dari penjara menyeramkan ini.
Pelarian mereka tergolong unik. Selama berbulan-bulan, mereka menggali lubang pada tembok sel mereka, mengatur jalur pelarian lewat ventilator angin, sampai membuat rakit dari jas hujan. Pada 1979, pelarian mereka kemudian difilmkan dalam layar lebar Escape from Alcatraz, yang dibintangi Clint Eastwood.
Matteo Messina Denaro (Italia)
Dia orang nomor satu mafia Italia, Cosa Nostra. Sudah tak terhitung berapa kali berhasil lolos dari operasi penyergapan aparat keamanan Italia. Dia jadi buron sejak 1993 atas tuduhan membunuh jaksa dan polisi di Capaci dan Via D’Amelio.
Messina sempat lolos dari penggerebekan besar-besaran atas jejaring mafia Italia lima tahun lalu. Saat itu, bahkan bos besar mafia Bernardo Provenzano tertangkap. Tapi Messina licin bak belut. Pada Maret 2010, adiknya, Salvatore Denaro, ditangkap polisi untuk mengurung sang bos besar. Tapi operasi terakhir Mei lalu masih gagal. Meski rumahnya di Castelvetrano sudah dikepung, dia lolos pada detik-detik terakhir.
Adolf Eichmann (Jerman)
Pelarian perwira Nazi paling terkenal abad ini. Kolonel Adolf Eichmann adalah pejabat Nazi Jerman yang mengirim hampir 2 juta warga Yahudi Jerman ke kamp Auschwitz, Polandia, selama 1940-an. Ketika Hitler jatuh, Eichmann mula-mula menyamar jadi kopral rendahan. Pasukan Inggris dan Amerika melepasnya karena dinilai hanya prajurit rendahan. Selama 1945-1948, Eichmann bekerja seperti biasa di Bremen. Menyamar jadi pengusaha hutan sampai pemilik peternakan ayam. Karena selalu merasa terancam, ia diam-diam pindah ke Argentina.
Pada 1960, 15 tahun setelah dinyatakan sebagai buron, pelariannya tercium. Sebuah tim khusus Mossad menculik Eichmann di Argentina dan membawanya ke Israel. Di sana, dia menjalani persidangan dan divonis hukuman mati.
Saddam Hussein (Irak)
Ketika pasukan Amerika Serikat menyerbu masuk Bagdad, Irak, pada April 2003, jejak Presiden Saddam Hussein bak hilang ditelan gurun. Meski diburu ke mana-mana, orang kuat Irak itu lolos tak berbekas selama berbulan-bulan.
Rupanya, selama delapan bulan, Saddam bersembunyi di antara rakyatnya yang hidup di pedesaan Tikrit, tempat dia lahir. Dengan rambut awut-awutan dan jenggot tebal, Saddam menyamar jadi petani biasa, meski selalu dikelilingi pengawal bersenjata. Sampai akhirnya pada Desember 2003, tentara Amerika berhasil melacak jejaknya. Dia ditangkap di sebuah lubang persembunyian di bawah tanah berkat bisikan bekas orang dekatnya.
Radovan Karadzic (Serbia)
Mantan pemimpin Serbia di Bosnia ini menjadi buron internasional untuk berbagai kasus kejahatan hak asasi manusia selama Perang Balkan pada 1990. Bersama Slobodan Milosevic dan Ratko Mladic, dia dituding sebagai dalang di balik pembantaian puluhan ribu muslim Bosnia selama konflik berdarah yang memecah Yugoslavia berkeping-keping itu.
Sejak ditetapkan sebagai tersangka oleh Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, pada 1996, Karadzic menghilang bagai ditelan bumi. Belakangan, ketahuan, dia bersembunyi dengan identitas baru. Dia mengubah penampilannya sedemikian rupa untuk mengecoh para pemburunya dan menggunakan beberapa nama alias. Dilindungi sejumlah pengawal Serbia yang setia, dia bahkan sempat berkeliling ke sejumlah negara Eropa. Pada 2008, dia ditangkap di Belgrade, Serbia, setelah dikejar selama 12 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo