Pesawat Terbang Impian

EMPAT puluh tahun mendatang, bepergian dengan pesawat terbang akan memberikan kenikmatan plus kemudahan tiada banding. Tak ada kursi kelas ekonomi yang berimpitan, kabin sempit, dan jendela mini di kanan-kiri. Tidak ada lagi keharusan mendekam di satu kursi selama belasan jam dalam perjalanan panjang antarbenua.

Semua itu bakal jadi kisah masa lalu jika desain pesawat impian buatan Airbus ini jadi kenyataan. Dipamerkan pertama kali di ajang pameran pesawat internasional Paris Airshow 2011 pekan lalu, konsep pesawat futuristik buatan Airbus ini langsung jadi pusat perhatian. Pabrik pesawat terbang terkemuka di Eropa ini memastikan desain pesawat mereka itu akan mulai mengudara pada 2050.

Ada banyak keistimewaan yang ditawarkan Airbus dalam konsep kabin gaya baru ini. Yang pertama, penghapusan kelas ekonomi dan bisnis. Semua penumpang dilayani dengan standar yang sama.

Kursi penumpang dibuat dari bahan lentur yang bisa mengikuti bentuk tubuh penumpangnya. Selain itu, panas tubuh penumpang juga diserap sebagai sumber energi. Sebagian dipakai untuk menggerakkan berbagai fitur komunikasi dan hiburan yang tersedia di depan kursi penumpang.

“Kami berharap, begitu keluar dari pesawat, penumpang bisa kembali rileks dan segar di tempat tujuan,” kata Charles Champion, Wakil Presiden Airbus. Untuk itu, fasilitas pemijatan, selang oksigen berisi udara segar, vitamin, dan aromaterapi, tersedia untuk penumpang di kursi masing-masing.

Airbus 2050 juga menyediakan zona penumpang khusus yang bernama interactive zone. Di sana, dengan hologram, penumpang bisa bermain golf, berbelanja, atau mengikuti teleconference.

Tapi kenikmatan puncak yang disediakan pesawat terbang impian ini adalah dindingnya yang bisa dibuat transparan. Dengan teknologi membran dan struktur bionik, dinding pesawat bisa disetel tembus pandang. Sambil rileks di kursi nyaman mereka, penumpang bisa menikmati panorama langit tanpa batas.