Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

25 April 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NIGERIA
Kerusuhan Meluas

LEBIH dari 200 orang terbunuh dalam kerusuhan pascapemilihan umum di Nigeria. "Di seluruh wilayah, dari laporan yang masuk ke Kongres Hak Sipil, jumlah korban tewas lebih dari 200 orang," kata Shehu Sani, ketua organisasi hak asasi manusia setempat.

Palang Merah juga melaporkan sekitar 410 orang terluka dalam kerusuhan yang bermula secara sporadis di bagian utara negara mayoritas berpenduduk muslim itu. Kerusuhan kemudian menyebar ke 14 negara bagian di Nigeria, yang total mempunyai 36 negara bagian.

"Saya dipukul dengan parang di dahi sewaktu saya menggunakan tangan saya untuk melindungi kepala," kata Rotimi Ajayi, 42 tahun, yang diperban kepala dan lengannya. Menurut Koordinator Manajemen Bencana Palang Merah Umar Abdul Mairiga, jumlah pengungsi meningkat menjadi 39.700 orang.

Kerusuhan terjadi setelah Goodluck Jonathan memenangi pemilu dengan 57 persen suara. Pemimpin dari bagian selatan Nigeria ini mengalahkan Muhammadu Buhari, yang hanya memperoleh 31 persen suara. Rakyat di wilayah utara Nigeria, yang berpenduduk muslim, kecewa atas kekalahan Buhari ini. n

JEPANG
Akses ke Zona Bencana Diperketat

Pemerintah Jepang memperketat akses masuk menuju wilayah Fukushima, lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir yang bocor. Mereka mempertimbangkan penerapan sistem kontrol hukum untuk mencegah keluar-masuknya warga di wilayah yang tercemar.

Jepang meningkatkan radius larangan masuk hingga 12 mil dari wilayah yang tercemar. Bersama pemerintah daerah, pemerintah pusat Jepang membentuk wilayah yang disebut "Zona Awas". Hal ini diumumkan Sekretaris Kabinet Yukio Edano, Rabu pekan lalu.

Kendati sudah diumumkan adanya pelarangan kunjungan ke wilayah Fukushima sejak enam pekan lalu, masih banyak warga dan wartawan yang mondar-mandir ke wilayah itu. Banyak warga yang kembali ke Fukushima dengan alasan menyelamatkan harta benda yang ditinggalkan selama mengungsi.

SINGAPURA
Gelar Pemilihan Umum

Singapura menetapkan 7 Mei mendatang sebagai hari pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen. Dalam pesta politik itu, partai penguasa, Partai Aksi Rakyat, yang dipimpin Perdana Menteri Lee Hsien Loong, diramalkan menghadapi tantangan terberat dari partai oposisi.

Pengumuman nominasi kandidat partai politik akan diumumkan pada 27 April ini, dilanjutkan 9 hari kampanye dan satu hari masa tenang. Masa tenang ini diberlakukan agar pemilih dapat mempertimbangkan secara rasional segala macam isu selama masa kampanye sebelum menetapkan pilihan.

Singapura memiliki 2,3 juta pemilih potensial dalam pemilu mendatang. Pemilu kali ini memperebutkan 87 kursi dari 27 konstituen, yang terdiri atas 12 konstituen tunggal dan 15 konstituen yang tergabung dalam kelompok perwakilan. Berdasarkan hukum Singapura, perwakilan konstituen harus memiliki satu kandidat Melayu, India, atau minoritas lain.

PANTAI GADING
Milisi Pro-Gbagbo Diusir

Sebuah tembakan keras meletus di Abijan, Rabu pekan lalu. Sebagai kekuatan baru, pemerintah Pantai Gading berusaha mengusir milisi yang masih setia kepada mantan presiden Laurent Gbagbo. Milisi ini masih beroperasi di daerah utara dan barat Kabupaten Yopougon, Abijan.

Saat ini pemerintahan Outtara mulai mengerahkan kewenangannya untuk mendamaikan perselisihan di daerah barat Afrika itu. Selasa pekan lalu, Perdana Menteri Guillaume Soro mengadakan pertemuan tingkat menteri untuk pertama kalinya. "Saya kira keamanan sudah mulai terkendali. Polisi sudah mulai kembali ke markas mereka dan mulai bekerja," kata Soro.

Demi mengusir milisi pro-Gbagbo, pasukan Outtara melakukan penjagaan ketat di jalan-jalan Abijan. Mereka terlihat beberapa kali menyetop dan memeriksa dokumen kendaraan yang melintasi Abijan. Pada Senin pekan lalu, pemerintah mendesak pegawai negeri sipil kembali bekerja, tapi hanya sedikit yang mengindahkan imbauan tersebut.

YAMAN
Presiden Menolak Mundur

PRESIDEN Yaman Ali Abdullah Saleh menolak mundur dari takhta. Saleh hanya bersedia melepaskan kekuasaan lewat pemilihan umum. "Perubahan hanya melalui pemilihan umum dan dalam kerangka legitimasi konstitusional," kata Saleh, yang masa pemerintahannya berakhir pada 2013.

Pernyataan Saleh muncul setelah anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa gagal menghasilkan kesepakatan bersama tentang Yaman. Selasa dan Rabu pekan lalu, kembali terjadi bentrokan antara pasukan keamanan Yaman dan demonstran antipemerintah. Petugas medis dan saksi melaporkan delapan orang tertembak mati dalam konfrontasi itu, termasuk warga dan polisi.

Seorang demonstran terbunuh oleh pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor di Al-Nasr Square, Kota Hudaydah, sebelah barat Laut Merah. Penyerang itu berhasil melarikan diri setelah melukai delapan pengunjuk rasa lainnya, yang sebagian besar tengah terlelap. Sedangkan lima demonstran lain tewas ditembak di Ibu Kota Sanaa.

LIBYA
Pemberontak Meminta Bantuan

PEMIMPIN pemberontak di Misrata, Libya, yang terkepung, memohon Inggris dan Prancis mengirim pasukan bantuan melawan Muammar Qadhafi. Nuri Abdullati Abdullah, anggota senior dewan Misrata, mengatakan mereka meminta bantuan pasukan atas dasar "kemanusiaan".

Menurut dia, awalnya mereka memang menolak tentara asing, tapi saat ini mereka butuh bantuan untuk menghentikan kejahatan Qadhafi. "Sebelumnya, kita menolak campur tangan asing. Itu sebelum Qadhafi menggunakan roket dan pesawat untuk membunuh. Sekarang situasinya berubah antara hidup dan mati," ujarnya.

Pertempuran sengit antara pasukan Qadhafi dan pemberontak terjadi di tenggara Misrata, yang hanya mereda sesaat ketika pesawat NATO melintas, lalu kembali berlanjut. Pemberontak di Misrata telah dikepung lebih dari sebulan. Saiful Islam, putra Qadhafi, mengatakan yakin pemberontakan akan gagal. "Saya sangat optimistis kita akan menang," kata Saiful di televisi Al-Libya.

Cheta Nilawaty, Nieke Indrietta (AFP, Asiaone.com, New York Times, AP, Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus