Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

MOMEN

17 Mei 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mesir
Undang-undang Darurat Diperpanjang

Parlemen Mesir memperpanjang undang-undang darurat negara hingga dua tahun mendatang, Selasa pekan lalu. Presiden Mesir Hosni Mubarak mengatakan perpanjangan tersebut diperlukan mengingat pemerintah membutuhkan kuasa untuk melawan terorisme dan perdagangan obat terlarang di Mesir. Keputusan tersebut menuai kritik dari partai oposisi dan para pengacara hak asasi manusia karena dinilai sebagai pengekangan kebebasan politik.

Undang-undang darurat telah diberlakukan sejak pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat pada 1981. Undang-undang tersebut memberikan kekuasaan penuh terhadap pihak berwenang untuk menangkap orang tanpa tuduhan.

Menanggapi keputusan tersebut, juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, menyatakan kekecewaannya atas perpanjangan undang-undang darurat itu. Pemerintah Mesir dinilai telah melewatkan kesempatan untuk memberikan kebebasan berbicara kepada warganya.

Selama pemungutan suara berlangsung, polisi antihuru-hara bersiaga di luar gedung parlemen menjaga ratusan demonstran yang menentang pengesahan undang-undang tersebut.

Portugal
Paus Akui Skandal Seks

Paus Benediktus XVI akhirnya mengakui bahwa skandal seks yang dilakukan oleh pastor di Eropa dan Amerika merupakan kesalahan gereja. Pernyataan pemimpin gereja Katolik seluruh dunia ini disampaikan di pesawat dalam perjalanan menuju Portugal, Rabu pekan lalu.

Pernyataan Paus tersebut sekaligus membantah isu adanya keterkaitan pihak luar terhadap kasus skandal seks yang dilakukan para pastor. ”Penganiayaan terbesar gereja tidak datang dari musuh luar, melainkan dari dosa-dosa di dalam gereja sendiri,” katanya.

Paus berjanji gereja akan segera mengambil tindakan terhadap para pastor yang telah melakukan pelecehan seks serta akan melindungi anak-anak korban pelecehan tersebut. ”Gereja menerima penyesalan, memberikan pengampunan serta penyucian. Namun pengampunan tidak berarti menggantikan keadilan,” dia menambahkan.

Prancis
Parlemen Sahkan Anti-burqa

Anggota parlemen Prancis akhirnya mengesahkan resolusi tentang pelarangan pemakaian cadar (burqa) di depan umum, Selasa pekan lalu. Penggunaan cadar oleh perempuan muslim dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan yang dianut Prancis selama ini. Partai konservatif yang dipimpin Presiden Nicolas Sarkozy merupakan pendukung utama penolakan penggunaan cadar di depan umum, termasuk di jalan.

Pengesahan undang-undang anti-burqa tersebut dikritik tajam oleh mantan menteri untuk hak-hak perempuan yang juga anggota parlemen, Nicole Ameline. Keputusan tersebut dinilai telah memangkas hak-hak kaum perempuan. ”Kebebasan perempuan yang telah membawa kami ke sini (parlemen). Apakah kita ada pilihan untuk mengatakan ’tidak’ ketika gejala regresi perempuan terjadi di jalanan?” katanya.

Pihak yang menentang aturan itu menilai pengesahan undang-undang anti-burqa merupakan trik politik dari pendukung Sarkozy. Pasalnya, dari lima juta muslim di Eropa Barat, hanya sekitar 1.900 wanita yang mengenakan cadar. Pada 2004, Prancis juga melarang penggunaan jilbab dan simbol-simbol keagamaan yang mencolok di ruang kelas.

Malaysia
Pendiri Al-Arqam Wafat

Ashaari Muhammad, pendiri gerakan Al-Arqam yang dilarang di Malaysia, meninggal Kamis pekan lalu. Ashaari wafat di usia 73 tahun, setelah tiga hari dirawat akibat infeksi paru-paru. Gerakan Al-Arqam dimulai di Malaysia dan sempat menyebar sampai ke Indonesia dan Thailand.

Didirikan pada 1968, Al-Arqam terkenal pada awal 1990-an dengan pengikut sampai sekitar 10 ribu. Tapi, pada 1994, pemerintah Malaysia menyatakan bahwa ajaran Al-Arqam dianggap menyimpang dari Islam. Ashaari bersembunyi di Thailand, tapi kemudian dipulangkan ke Malaysia dan sempat menjalani tahanan.

Ashaari meninggalkan 3 istri, 38 anak, dan sekitar 200 cucu. Setelah jarang terdengar namanya, Ashaari kembali menjadi pemberitaan tahun lalu gara-gara salah satu istrinya mempromosikan ”Klub Poligami”. Klub ini beranggotakan sekitar 1.000 orang di Malaysia serta belasan orang di Indonesia dan Thailand.

Abuya—demikian Ashaari biasa dipanggil orang terdekatnya—meninggal saat menengok salah satu anak cabang perusahaannya, Global Ikhwan, di Perak. Ia dikebumikan di kampung halamannya di Negara Bagian Negeri Sembilan.

Korea Selatan
Tim Uber Cetak Sejarah

Korea Selatan mencetak sejarah di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, akhir pekan lalu. Untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, dominasi putri Cina di bulu tangkis ditundukkan Negeri Ginseng. Pada final Piala Uber, Bae Seung-hee dan kawan-kawan mengalahkan Cina dengan skor 3-1.

Kemenangan dibuka dengan keunggulan Bae Seung-hee, peringkat 16 dunia, atas Wang Yihan, peringkat pertama dunia, dengan dua set langsung, 23-21 dan 21-11. ”Saya tahu dia sangat hebat, maka saya hanya ingin menikmati permainan,” ujar Bae, yang kalah dua kali dari dua kali pertemuan dengan Wang Yihan.

Pasangan Lee Hyo-jung/Kim Min-jung melengkapi keunggulan Negeri Ginseng setelah menundukkan Ma Jin/Wang Xiaoli. Partai kedua ini dilewati ganda Korea dengan berat, lantaran mereka mesti menghadapi permainan cepat Ma Jin/Wang Xiaoli. ”Mereka mustahil dikalahkan, karena pertahanan dan serangan kilat mereka,” kata Lee memuji lawannya.

Tim Korea sempat dibuat deg-degan setelah partai ketiga direbut Cina. Tunggal kedua Sung Ji-hyun kalah tiga set oleh Wang Xin. Tapi tim putri Korea akhirnya menumbangkan Cina. Lee Kyung-won/Ha Jung-eun mengalahkan Du Jing/Yu Yang.

Kemenangan ini mengakhiri masa kekalahan tim Uber Korea Selatan melawan Cina sejak 1988.

Palestina
Perundingan Gagal

Perundingan tak langsung Palestina-Israel yang ditengahi Amerika Serikat kembali gagal. Israel berkeras membangun permukiman Yahudi di wilayah Yerusalem Timur. Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Yitzhak Aharonovitch mengatakan Israel akan menghancurkan bangunan ilegal, yang kebanyakan milik warga Arab. ”Belum ada perintah menghentikan penghancuran bangunan ilegal itu,” kata Yitzhak Aharonovitch, Rabu pekan lalu.

Akhir Maret lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Gedung Putih. Pertemuan 90 menit itu meminta Israel menunda rencana pembangunan tersebut. Namun, dalam peringatan Hari Yerusalem, Rabu pekan lalu, Perdana Menteri Netanyahu memastikan pembangunan akan berjalan. ”Kami akan terus mengembangkan Yerusalem,” kata Netanyahu.

Sejak aneksasinya terhadap Yerusalem Timur pada 1967, Israel terus membangun permukiman di batas wilayah Yerusalem dan sekitarnya. Israel tak mengindahkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang melarang pembangunan permukiman Yahudi di Yerusalem Timur.

Suryani Ika Sari, Nurkhoiri, Yandi Rofiyandi (BBC, AP, AFP, Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus