Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

MOMEN

7 Desember 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Somalia
Bom Tewaskan Tiga Menteri

Bom bunuh diri di sebuah hotel di Mogadishu, Somalia, Kamis pekan lalu menewaskan 18 orang, termasuk tiga menteri. Menteri Pendidikan Tinggi Ibrahim Hassan Addow dan Menteri Kesehatan Oamar Aden tewas di tempat. Menteri Pendidikan Mohamed Abdullahi Waayel meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Adapun Menteri Olahraga Siileyman Olad Roble cedera.

Ledakan terjadi saat upacara wisuda siswa berlangsung di Hotel Shamo. Menteri Luar Negeri Uni Eropa Chaterine Ashton mengutuk tindakan tersebut. ”Saya mengutuk perbuatan pengecut yang menyerang warga sipil, termasuk mahasiswa, dokter, dan wartawan,” kata Ashton. Wartawan radio Shabele dan wartawan televisi Al-Arabiya pun tewas.

Wafula Wamunyini, kepala pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia, mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk mengintimidasi pemerintah transisi Somalia. Negara ini tak memiliki pemerintah efektif sejak Presiden Mohamed Siad Barre dipaksa keluar dari kekuasaan pada awal 1990.

Amerika Serikat
Penambahan 30 Ribu Anggota Pasukan

Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Selasa pekan lalu, memerintahkan menambah 30 ribu anggota pasukan Amerika di Afganistan. Pengiriman marinir pertama akan dilakukan bertepatan dengan Natal. Rencananya mereka akan ditempatkan di pusat-pusat pemberontakan.

”Kita harus membalikkan momentum (menguatnya) Taliban dan kita harus memperkuat kapasitas pasukan keamanan Afganistan serta pemerintah,” katanya. Jumlah anggota pasukan baru itu akan melengkapi 71 ribu anggota pasukan yang kini sudah berada di jantung Afganistan.

Obama mengatakan kebijakannya di Afganistan dirancang agar dapat menyelesaikan perang dengan sukses. Namun Obama tak secara gamblang menyebutkan bahwa target pasukannya melumpuhkan Taliban dan menangkap Usamah bin Ladin.

Prancis
Pelempar Sepatu Dilempar Sepatu

Wartawan Irak, Muntadar al-Zaidi, yang melempar sepatu ke mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush, mendapat perlakuan serupa pekan lalu. Saat tengah berbicara tentang korban perang Irak dalam sebuah jumpa pers di Paris, mendadak seorang wartawan Irak melemparkan sepatu ke arahnya. Sama seperti Bush, Zaidi pun berhasil mengelak.

Beberapa media setempat mengatakan wartawan Irak yang melempar sepatu merupakan wartawan yang diasingkan karena membela kebijakan Amerika. Dia juga menuduh Zaidi telah bekerja untuk diktator Irak. Zaidi mendekam sembilan bulan di penjara akibat insiden pelemparan sepatu Desember tahun lalu.

Saudara Zaidi, Maithan, sempat mengejar pelempar sepatu itu. Keributan pun terjadi. Atas kejadian tersebut, Zaidi tak banyak berkomentar. ”Dia mencuri teknik saya,” katanya.

Honduras
Kongres Tolak Zelaya

Anggota kongres Honduras menolak presiden terguling Manuel Zelaya kembali menduduki jabatannya. Dari 125 anggota kongres yang hadir, 111 suara dengan bulat menentang pengembalian hak Zelaya.

Zelaya mengatakan tetap akan berkukuh kembali mendapatkan jabatannya. Menurut presiden yang diturunkan akibat kudeta Juni lalu itu, keputusan mengesahkan kudeta tersebut telah melawan hukum. Ia mengutuk pemilihan presiden yang dimenangi oleh politikus konservatif Porfrio Lobo pekan lalu. ”Keputusan itu meratifikasi Honduras untuk berdiri dalam pemerintahan kudeta,” katanya.

Beberapa negara Amerika Latin, seperti Brasil, menolak mengakui pemilihan dan berkeras tak akan memulihkan hubungan diplomatik dengan Honduras kecuali Zelaya diangkat kembali. Hal berbeda disampaikan Amerika Serikat yang mendukung keputusan kongres.

Uruguay
Presiden Baru dari Sayap Kiri

Jose Mujica, 74 tahun, yang menghabiskan hampir 15 tahun di penjara militer, memenangi pemilihan umum Presiden Uruguay. Ia meraih suara lebih dari 50 persen dan mengalahkan pesaing utamanya, mantan presiden Luis Alberto Lacalle.

Pemimpin sayap kiri ini dikenal sebagai sosok yang sederhana, bicara apa adanya, dan senang berkebun. Kemenangan Mujica ini kian menambah jumlah pemimpin dari garis kiri yang memerintah di Amerika Latin dan Amerika Tengah.

Selama pemerintahan militer hingga 1985, Mujica banyak menghabiskan harinya di penjara. Dia hidup dalam situasi yang keras. Bahkan ia pernah dicemplungkan ke dasar sebuah sumur. Namun Mujica mengakui segala hal yang dilaluinya justru membuat dirinya semakin kuat.

Filipina
Arroyo Umumkan Masuk Kongres

Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo mengumumkan akan mencalonkan diri duduk dalam kongres pada pemilihan umum tahun depan mewakili provinsi asalnya, Pampanga. Sebelumnya, Arroyo menyatakan diri tak akan ikut dalam pemilu tahun depan.

”Setelah merenungkan, saya sadar bahwa saya belum siap mengundurkan diri sepenuhnya dari pelayanan publik. Dan Anda tahu, orang dari distrik kongres saya di Pampanga meminta saya tetap terjun di politik,” kata Arroyo dalam sebuah wawancara dengan radio.

Langkah Arroyo tersebut menuai kritik dari oposisi. Disinyalir langkah tersebut sebagai upaya dia tetap bertahan dalam kekuasaan. Dengan menjadi anggota kongres, ia memiliki kekebalan hukum terkait dengan tuduhan korupsi yang disandang suaminya. Anggapan tersebut ditepis Arroyo dalam wawancara itu.

Sri Lanka
Pengungsi Tinggalkan Kamp Militer

Ribuan pengungsi Sri Lanka yang tinggal di kamp militer telah meninggalkan tempat itu, Selasa pekan lalu. Meski transportasi untuk keluar dari penampungan tak mudah, warga dengan semangat keluar dari kamp berkapasitas 280 ribu pengungsi itu.

”Hari ini lebih dari seribu keluarga yang terdiri atas 6.000 orang telah siap dikeluarkan dari penampungan,” kata petugas senior pelayanan sipil, N. Thirugnanasampanther, di kamp Menik Farm, Selasa pekan lalu.

Pemerintah mengatakan semua penampungan itu akan ditutup akhir Januari mendatang. Langkah pemerintah itu mendapat sambutan baik dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mengecam keras keberadaan kamp yang dihuni oleh warga kelompok etnis Tamil itu.

Suryani Ika Sari (BBC, AP, AFP, Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus