Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KAMBOJA
Ribut Gara-gara Thaksin
PHNOM PENH — Segala urusan yang terkait dengan mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra rupanya masih sangat sensitif bagi pemerintah Thailand. Niat Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memberikan suaka kepada Thaksin membuat Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva gerah.
Abhisit memperingatkan, pemerintah Thailand akan terus berupaya menyeret Thaksin pulang. ”Sekali dia masuk Kamboja, proses ekstradisi segera dimulai,” katanya Rabu pekan lalu. Kedua negara memang sudah menandatangani perjanjian ekstradisi pada 2001.
Kabar niat Kamboja memberikan suaka bagi Thaksin ini disampaikan Chavalit Yongchaiyudh, Ketua Penasihat Partai Puea Thai, setelah berjumpa dengan Hun Sen. Di mata Hun Sen, Thaksin merupakan teman lama. ”Saya sedih mendengar apa yang terjadi dengan dia,” kata Chavalit, mengutip Hun Sen.
Namun pemerintah Kamboja membantah kabar tersebut. Lewat juru bicaranya, Khieu Kanharith, Hun Sen mengatakan tak pernah menawarkan suaka kepada Thaksin. Tapi, kalaupun akhirnya Thaksin meminta perlindungan kepada Kamboja, mereka akan menolak permohonan ekstradisi dari Thailand. Sesuai dengan perjanjian, Kamboja berhak menolak permintaan ekstradisi.
PAKISTAN
Bom Bunuh Diri
ISLAMABAD — Bom lagi-lagi mengguncang wilayah Pakistan. Kali ini terjadi tak jauh dari kompleks aeronautika Kamra, di luar pangkalan utama angkatan udara yang berlokasi sekitar 60 kilometer dari Islamabad. Enam orang tewas dalam peristiwa tersebut. Dua di antaranya personel Angkatan Udara Pakistan yang tengah berjaga-jaga di sekitar lokasi ledakan.
Polisi mengatakan pelaku meledakkan dirinya ketika berhenti di pos pemeriksaan di luar kompleks tersebut. ”Kami telah menemukan potongan wajah dan bagian tubuh lain milik pelaku bom bunuh diri tersebut,” ujar kepala polisi setempat, Fakhar Sultan.
Serangan tersebut merupakan insiden kekerasan ketiga yang terjadi di sekitar Islamabad sejak Selasa pekan lalu. Selasa itu, bom juga meledak di Universitas Islam Internasional dan menewaskan sembilan orang. Dua hari kemudian, seorang petinggi militer Pakistan bersama sopirnya terbunuh dalam peristiwa tembak-menembak yang terjadi di Islamabad.
MALI
Bantu Perangi Al-Qaidah
BAMAKO — Amerika Serikat mengucurkan bantuan senilai US$ 5 juta atau sekitar Rp 47,5 miliar kepada pemerintah Mali. Bantuan berupa truk, peralatan komunikasi, dan seragam bagi negara di Benua Afrika itu akan digunakan untuk memerangi kelompok Al-Qaidah.
Gillian Milovanovic, Duta Besar Amerika di Mali, mengatakan pemerintah Amerika sangat menghargai usaha gigih Mali dalam memerangi kelompok Islam garis keras tersebut. Dengan bantuan peralatan itu, diharapkan pasukan Mali dapat lebih efektif menjaga daerah perbatasannya.
Kelompok Al-Qaidah yang banyak beroperasi di daerah perbatasan Mali-Aljazair dianggap bertanggung jawab atas beberapa kasus bom mobil dan bom bunuh diri yang menewaskan beberapa orang. Presiden Mali Amadou Toumani Toure menjanjikan ”perang total” melawan Al-Qaidah.
KOREA UTARA
Kekurangan Pangan
PYONGYANG — Ini petaka yang terus berulang di Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir. Namun, menurut Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Korea Utara, Vitit Muntarbhorn, kelaparan tahun ini lebih parah ketimbang setahun lalu.
Vitit mengatakan bantuan pangan dari World Food Programme hanya menjangkau sepertiga penduduk yang kelaparan. Seretnya distribusi bantuan sebagian disebabkan oleh penerapan sanksi kedua oleh PBB setelah uji coba nuklir Korea Utara, Mei lalu.
Upaya pemerintah Korea Utara mengendalikan kegiatan ekonomi dengan membatasi aktivitas perempuan juga menambah sulit penyaluran bantuan. Perempuan berusia kurang dari 49 tahun, misalnya, dilarang terlibat perdagangan. Mereka juga dilarang naik sepeda dan dipaksa mengenakan rok.
Duta Besar Korea Utara Pak Tok-hun membantah kebenaran laporan Vitit. ”Laporan itu penuh distorsi, kebohongan, dan kesalahan,” ujarnya Kamis pekan lalu.
AMERIKA SERIKAT
Penangkapan Ilmuwan Mata-mata
WASHINGTON, D.C. — Seorang ilmuwan ditangkap karena dianggap melakukan kegiatan spionase alias mata-mata. Stewart David Nozette, ilmuwan yang bekerja untuk Pentagon dan badan antariksa NASA, dituduh telah memberikan informasi rahasia kepada seorang intelijen Israel. Jika terbukti bersalah, pria 52 tahun itu terancam hukuman seumur hidup.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat dalam pernyataan resminya menjelaskan warga negara Amerika itu pernah memiliki akses reguler untuk memperoleh dokumen dan informasi rahasia yang berkaitan dengan Departemen Pertahanan.
Nozette, menurut pernyataan tersebut, telah mengirimkan surat berisi informasi rahasia, antara lain mengenai satelit-satelit Amerika, sistem peringatan dini, perangkat pertahanan, informasi intelijen komunikasi, dan elemen strategi pertahanan yang diklasifikasikan ”sangat rahasia” dan ”rahasia”. Atas informasi tersebut, sang ilmuwan menerima uang tunai total US$ 11 ribu. ”Tuduhan dalam pelanggaran ini sangat serius dan sebaiknya dijadikan peringatan bagi siapa pun yang ingin menukar rahasia negara demi keuntungan,” kata David Kris, Asisten Jaksa Agung Amerika.
INDIA
Tabrakan Kereta Api
AGRA — Sebanyak 21 orang tewas dalam tabrakan kereta api di Mathura, sekitar 30 kilometer dari Kota Agra, India, Rabu pekan lalu. Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 05.30, ketika kereta cepat Goa Sampark Kranti Express menabrak kereta Mewar Express yang tengah berhenti di dekat stasiun kota Mathura.
Perwakilan perusahaan kereta api, Rajendra Dutt Tripathi, mengatakan tabrakan terjadi karena masinis kereta Goa Sampark yang berangkat dari Goa menuju Delhi tidak memperhatikan sinyal dari petugas stasiun agar menghentikan kereta. Sinyal diberikan karena kereta Mewar berhenti setelah seorang penumpang menarik rem darurat. ”Kami akan segera melakukan penyelidikan secara menyeluruh,” ujar Tripathi.
Kondisi kedua kereta dilaporkan rusak parah. Regu penyelamat menggunakan mesin pemotong besi untuk menyelamatkan puluhan penumpang yang terperangkap di dalam kereta yang hancur berantakan itu. Selain 21 penumpang tewas, puluhan orang harus diangkut ke rumah sakit karena mengalami cedera berat. Juru bicara perusahaan kereta api utara, R.D. Vajpayee, mengatakan perusahaan akan memberikan uang US$ 10.800 untuk keluarga korban meninggal.
Sapto Pradityo, Nunuy Nurhayati (AP, BBC, Reuters)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo