Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

MOMEN

8 Desember 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SRI LANKA
Macan Tamil Telah Tertembus

PASUKAN pemerintah Sri Lanka berhasil menembus basis pertahanan Macan Tamil di Alampil, sekitar 10 kilometer selatan Mullaitivu, kota utama yang dikuasai pemberontak.

Sejak pekan lalu, pertempuran sengit juga semakin mendekati kantor pusat Macan Tamil di Kota Kilinochchi. Menurut juru bicara militer Sri Lanka, Udaya Nanayakkara, mereka menyerbu Kilinochchi dari tiga jurusan.

Sejak 1983, Macan Tamil menuntut pemisahan wilayahnya dari Sri Lanka. Perang selama 25 tahun ini telah merenggut 70 ribu nyawa. Posisi tentara Tamil sekarang semakin terdesak. Bulan lalu, pasukan pemerintah menyatakan yakin kejatuhan Kilinochchi hanya soal waktu. Namun pemimpin Macan Tamil Velupillai Prabhakaran mengatakan, keyakinan pemerintah itu hanya mimpi.

POLANDIA
Tentang Iklim, Amerika Tergantung Obama

PRESIDEN Amerika Serikat George W. Bush berjanji akan membiarkan pilihan tetap terbuka dalam Konferensi PBB tentang Iklim di Poznan, Polandia, pekan ini. Mereka akan menyerahkan pengambilan keputusan ke presiden terpilih, Barack H. Obama.

Pemerintah AS, menurut Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Demokrasi dan Hubungan Global, Paula Dobriansky, berharap konferensi dapat bersepakat dalam soal skala prioritas dan target. ”Tujuan kami adalah mencapai konsensus dalam rencana kerja,” ujar Dobriansky, yang memimpin delegasi AS di Poznan, Rabu pekan lalu. Obama sendiri sudah memastikan tak mengirim utusan ke Poznan.

Robert Orr, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Koordinasi Kebijakan dan Perencanaan Strategis, mengatakan bahwa banyak negara berharap kepemimpinan Obama akan menciptakan kesepakatan baru yang akan menggantikan Protokol Kyoto. Selama ini, AS menolak meratifikasi Protokol Kyoto, yang mewajibkan pengurangan emisi rumah kaca hingga 5 persen.

AMERIKA SERIKAT
Hillary Menteri Luar Negeri

SEPERTI telah diduga, Presiden AS terpilih, Barack H. Obama, memilih bekas pesaingnya, Hillary R. Clinton, sebagai Menteri Luar Negeri. Obama menyebut penunjukan Hillary dan beberapa pejabat lainnya sebagai perwakilan dari semua yang terbaik di negeri itu.

”Mereka berbagi dengan saya dalam hal pragmatisme bagaimana menggunakan kekuatan dan peran Amerika sebagai pemimpin dunia,” kata Obama, Senin pekan lalu. Menteri Luar Negeri era Presiden Gerald Ford, Henry Kissinger, menyebut pilihan Obama luar biasa.

Hillary mengatakan, melepaskan posisinya sebagai anggota Senat dan berganti posisi sebagai Menteri Luar Negeri bukanlah pilihan mudah. Namun dia mengaku butuh tantangan baru. ”Presiden Kennedy pernah berkata, mengarungi dunia dan berhadapan dengan berbagai ancaman merupakan petualangan terbesar abad ini,” ujar Hillary.

SOMALIA
Dokter Profesi Langka

DI kota yang penuh kekerasan seperti Mogadishu, dokter sungguh profesi yang langka. Setelah hampir 20 tahun tak ada dokter baru, kelulusan 20 dokter dari Universitas Benadir, Kamis pekan lalu, dirayakan dengan pesta meriah di Hotel Shamo.

”Kelulusan mereka menunjukkan sesuatu yang tak seorang pun di luar Somalia percaya. Mereka tetap bisa belajar di tengah kekerasan dan anarki,” ujar Mohamed Malim Muse, Presiden Universitas Benadir.

Kelulusan 12 dokter laki-laki dan 8 perempuan itu memberikan harapan baru bagi Somalia, yang pelayanan medisnya begitu menyedihkan. Dua pekan lalu, Mogadishu baru saja mendapatkan mobil ambulans pertamanya setelah 18 tahun. ”Setiap pagi saya mempertaruhkan nyawa menuju kampus. Paling tidak, tujuh kali saya terjebak dalam baku tembak. Tapi itu tak bisa menghentikan saya meraih mimpi,” kata Hafsa Abdi Mohamed, dokter baru itu.

BURMA
Komikus Dikucilkan

JUNTA militer Burma memindahkan penahanan komikus Zarganar ke penjara di bagian utara negara itu. Penjara di Kachin itu terpencil dan tak bisa dijangkau lewat jalan raya. Tempat itu hanya bisa dicapai dengan kereta api selama tiga hingga empat hari perjalanan.

Zarganar divonis penjara 59 tahun bulan lalu karena dianggap melawan pemerintah. Sebelumnya, komikus ini juga pernah ditahan karena mengkritik kelambatan pemerintah dalam menangani korban bencana badai Nargis. Oleh organisasi Reporters Without Borders, Zarganar ditabalkan sebagai Journalist of the Year.

”Tindakan pemerintah ini sangat kejam. Akan sangat sulit bagi kami menjenguk dia,” kata Ma Nyein, ipar perempuan Zarganar. Selain Zarganar, diduga ada enam aktivis prodemokrasi Burma yang turut dipindahkan ke Kachin.

KONGO
Milisi Hutu Akan Dibubarkan

KONGO dan Rwanda bersepakat membubarkan milisi Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda. Bagi kedua negara, milisi dari suku Hutu ini hanyalah sumber masalah. Menurut mereka, keberadaan milisi Hutu merupakan akar persoalan konflik berkepanjangan di wilayah timur Kongo.

Kesepakatan rencana militer itu ditandatangani Menteri Luar Negeri Kongo Alexis Thambwe Mwamba dan Menteri Luar Negeri Rwanda Rosemary Museminali. Mereka bertemu pada Rabu pekan lalu di Goma. Pertemuan itu merupakan kemajuan bagi kedua negara.

”Hanya ada dua pilihan bagi mereka, kembali ke Rwanda atau meletakkan senjata dan tinggal di Kongo,” kata Mwamba. Menurut Mwamba, operasi militer ini akan melibatkan pasukan perdamaian PBB dan pasukan blok negara-negara di Afrika bagian selatan.

IRAK
Penjara untuk Penulis Homoseksualitas

SEORANG wartawan Irak dipenjara enam bulan karena menulis cerita tentang homoseksualitas. Menurut jaksa Kota Irbil, wilayah di bagian utara Irak, Adel Hussein melanggar kepatutan umum. Selain menuntut Adel, jaksa menuntut pemilik mingguan Hawlati, Tareq Fateh, dan mantan pemimpin redaksinya, Adnan Osman.

Dalam tulisannya, Adel dengan detail menggambarkan efek dari hubungan seks sejenis. Penerbit Hawlati mengatakan, artikel Adel tergolong rubrik kesehatan dan pendidikan, sehingga tak semestinya dikaitkan dengan peraturan kepatutan umum.

Dua organisasi wartawan, Reporters Without Borders dan Committee to Protect Journalists, menilai hukuman terhadap Adel bertentangan dengan hukum pers wilayah Kurdi yang baru. ”Dia dihukum dengan peraturan yang sudah ketinggalan zaman,” kata Luqman Malazdeh, pengacara Adel.

Sapto Pradityo (AP, AFP, BBC, Washington Post, New York Times)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus