Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Malaysia
Demo Bahan Bakar
SERIBU orang berunjuk rasa di depan gedung Petronas, Kuala Lumpur, memprotes keputusan pemerintah Malaysia menaikkan harga bahan bakar minyak, Kamis pekan lalu. Membubungnya harga minyak di pasar internasional memaksa pemerintah menaikkan harga di dalam negeri sebesar 41 persen dua pekan lalu.
Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi mencoba meredam aksi unjuk rasa dengan memangkas tunjangan pejabat negara 10 persen. Tunjangan itu berupa biaya perjalanan dinas atau lawatan ke luar negeri dan biaya liburan anggota kabinetnya. Menurut tokoh oposisi, Lim Kit Siang, seyogianya tunjangan pejabat dipotong 50 persen.
Vietnam
Kiet Meninggal
MANTAN Perdana Menteri Vietnam Vo Van Kiet meninggal pada usia 85 tahun Rabu pekan lalu. Kiet berperan besar mengubah sistem ekonomi Vietnam dari sosialis menuju perekonomian pasar. Dialah penggagas reformasi yang dikenal dengan nama ”Doi Moi” pada 1980-1990.
Kiet bergabung dengan Politbiro sejak 1982. Tapi dia sering mengkritik kebijakan pemerintah dan menggambarkan kegagalan sistem komunis. Kiet menjadi perdana menteri pada 1991, sebelum digantikan Phan Van Khai pada 1997. ”Vietnam bukan milik satu orang, satu partai, atau satu kelompok saja,” kata Kiet tahun lalu kepada BBC. Penggemar tenis dan sepak bola ini lahir di sebuah desa di Delta Mekong, dan turut berjuang dalam perang melawan Prancis dan Amerika Serikat di Vietnam Selatan.
Korea Selatan
Antisapi Amerika
SEKITAR seratus ribu mahasiswa dan warga turun ke jalan di Seoul, Rabu pekan lalu, menentang keputusan Presiden Lee Myung-bak untuk kembali mengimpor daging sapi dari Amerika Serikat. Mereka khawatir akan penyakit sapi gila, yang membuat impor daging dari Amerika dihentikan pada 2003.
Unjuk rasa yang digelar hampir saban hari, sejak 2 Mei, membuat anggota kabinet menawarkan pengunduran diri, tapi sejauh ini Lee belum menerimanya. Korea mencoba negosiasi ulang dengan meminta Amerika hanya mengirimkan sapi berumur di bawah 30 tahun, yang terbukti lebih tahan dari serangan virus mad cow. Amerika lebih memi_lih menempelkan umur daging sapi yang dikirim. Presiden Lee juga menghadapi aksi mogok sopir truk, yang memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak.
Jepang
Fukuda Terancam
MAJELIS tinggi Jepang menyetujui mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Yasuo Fukuda, Rabu pekan lalu. Mosi yang didukung 131 melawan 105 suara itu meminta Fukuda mengundurkan diri atau menyelenggarakan pemilihan parlemen lebih awal.
Mosi tidak percaya di majelis tinggi itu tak mengikat dan tak berkekuatan hukum, tapi bisa membuat Fukuda kehilangan kepercayaan di mata dunia, karena Jepang akan menjadi tuan rumah pertemuan Grup Delapan (G-8), 7-9 Juli nanti. Esoknya, kubu Fukuda segera membuat mosi tandingan di tingkat majelis rendah dan menyetujuinya dengan 330 melawan 10 suara. ”Saya pikir mosi percaya ini meminta saya untuk berbuat lebih baik,” kata Fukuda.
Fukuda menjadi perdana menteri menggantikan Shinzo Abe, September lalu. Politikus 71 tahun ini membuat sejumlah kebijakan kontroversial, seperti mendukung Amerika Serikat dalam konflik Afganistan. Fukuda juga membuat program kesehatan yang memberatkan warga lanjut usia.
Bangladesh
Hasina Bebas
PEMERINTAH sementara Bangladesh membebaskan bekas perdana menteri Syekh Hasina Wajed, 62 tahun, yang ditahan dengan tuduhan korupsi. Hasina meninggalkan Bangladesh menuju Amerika Serikat untuk menjalani pengobatan akibat gangguan pendengaran, sehari setelah bebas, Kamis pekan lalu.
Hasina menjadi perdana menteri sejak 1996 hingga 2001, dan ditahan selama hampir satu tahun. Pengadilan mungkin juga akan membebaskan bekas perdana menteri Begum Khaleda Zia. Pemimpin Partai Nasionalis Bangladesh ini ditahan bersama dua anaknya dengan tuduhan korupsi. Pembebasan ini diduga terkait masalah politik karena pemerintah mencoba mengakhiri perselisihan dengan dua partai politik besar pimpinan Hasina dan Zia. Kedua partai menolak berunding mengenai pemilihan umum akhir tahun ini karena pemimpinnya masih dalam tahanan.
Kolombia
Tersinggung Carla Bruni
KOLOMBIA berang kepada ibu negara Prancis, Carla Bruni-Sarkozy. Gara-garanya, dalam salah satu lagu dari album terbarunya yang belum dirilis, Bruni dianggap mengidentikkan Kolombia dengan kokain.
Menurut surat kabar Le Figaro, Kamis pekan lalu, lirik lagu tersebut berbunyi: ”Kaulah canduku, lebih mematikan dari heroin Afganistan, lebih berbahaya dari kokain Kolombia.” Menteri Luar Negeri Kolombia Fernando Araujo menyesalkan lirik lagu tersebut karena dilantunkan oleh istri Presiden Prancis. Ini adalah album ketiga Bruni sejak mantan fotomodel ternama itu beralih ke dunia rekaman. Kolombia diperkirakan memproduksi 80 persen kokain dunia.
Zimbabwe
Tokoh Oposisi Ditahan
POLISI Zimbabwe menangkap pemimpin oposisi Morgan Tsvangirai, Kamis pekan lalu, saat berkampanye menjelang pemilihan presiden babak kedua bulan ini. Selama dua pekan ini, polisi telah menangkap Tsvangirai delapan kali. Sebelumnya, Tsvangirai disekap selama dua jam di Kota Kwekwe, sebelah utara Ibu Kota Harare.
Polisi juga menangkap tokoh oposisi lain, Tendai Biti, dengan tuduhan berkhianat terhadap negara karena menyebarkan dokumen tentang rencana partai berkuasa, Zanu-PF, untuk mengancam dan mengusir pendukung oposisi. ”Penangkapan ini sengaja dilakukan untuk menakuti kami,” kata juru bicara partai oposisi, George Sibotshiwe.
Pada pemilihan presiden 29 Maret lalu, partai oposisi menang 47,9 persen suara, mengalahkan partai berkuasa pimpinan Presiden Robert Mugabe, yang hanya memperoleh 43,2 persen suara. Komisi pemilihan umum memutuskan pemilihan tahap kedua karena tidak satu pun calon yang melewati 50 persen suara.
Inggris
Pangeran Brunei Buron
PENGADILAN Tinggi London mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Pangeran Jefri Bolkiah, adik Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, karena tidak hadir di pengadilan, Kamis pekan lalu. Jefri, 53 tahun, dianggap menghina pengadilan karena lima kali absen dalam sidang skandal keuangan. ”Jika ditangkap, dia perlu pengacara hebat untuk bisa membujuk saya agar bisa bebas dengan jaminan,” kata hakim Peter Smith.
Jefri dituduh menggelapkan uang US$ 14,8 miliar atau sekitar Rp 140 triliun untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi Brunei pada 1990. Bekas menteri keuangan ini berjanji mengembalikan dana itu secara bertahap sesuai dengan keputusan pengadilan pada 2000. Ia memiliki sejumlah rumah di dalam dan luar negeri, 2.000 mobil, 100 lukisan, lima kapal pesiar, dan sembilan pesawat terbang. Jefri diperkirakan ada di Monako.
Yandi M.R. (BBC, AFP, AP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo