Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Raksasa lembut” itu seperti tetap hidup di benak semua orang yang setiap hari berjalan dari ataupun ke Stasiun Lee, London Tenggara—salah satu stasiun kaum pekerja menuju ke pusat Kota London. Jimmy Mizen—tingginya 1,9 meter—mati dengan luka karena torehan pecahan kaca, Sabtu siang, 10 Mei lalu, dan di seberang toko roti tempat dia dibunuh, tumpukan bunga dan barang kenangannya masih menggunung. Ada bunga yang sudah layu, yang masih segar, dan patung kecil Bunda Maria serta gitar bertulisan namanya juga masih ada. Begitu pula jas merah marun seragam sekolahnya dan sebuah tenda dari klub pramuka.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo