Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Monyet di Brasil dibunuh di tengah kekhawatiran penularan cacar monyet. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keprihatinan atas peristiwa barbar tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Situs berita Brasil G1 melaporkan pada Minggu, 7 Agustus 2022, bahwa 10 monyet telah diracuni dalam waktu kurang dari seminggu di kota Sao Jose do Rio Preto, di negara bagian São Paulo. Insiden serupa dilaporkan terjadi di kota-kota lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Orang-orang harus tahu bahwa penularan yang kita lihat sekarang adalah di antara manusia,” kata Margaret Harris, juru bicara WHO, seperti dikutip CNA saat konferensi pers di Jenewa, Selasa, 9 Agustus 2022. “Oleh karenanya, (kita) tentu tidak boleh menyerang hewan-hewan itu,” kata Harris.
Menurut WHO, saat ini di Brasil ada lebih dari 1.700 kasus cacar monyet. Kementerian kesehatan negara itu mengkonfirmasi satu kematian terkait penyakit itu pada 29 Juli 2022. Korbannya adalah seorang pria yang memiliki penyakit bawaan dan kekebalan rendah.
Selain laporan yang muncul di tengah kekhawatiran akan cacar monyet ini, Brasil juga memiliki daftar panjang serangan terhadap monyet selama wabah demam kuning.
Adapun, WHO sudah mengklasifikasikan wabah penyakit yang dulu langka itu sebagai keadaan darurat internasional pada Juli. Sejak Mei, hampir 90 negara telah melaporkan lebih dari 29.000 kasus cacar monyet.
Cacar monyet adalah infeksi zoonosis virus yang langka dan dapat menyebar dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam kebanyakan kasus, gejala cacar monyet hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
WHO memperingatkan komplikasi yang disebabkan oleh virus cacar monyet, meliputi infeksi kulit sekunder, pneumonia, kebingungan, dan masalah mata. Kelompok yang lebih rentan terhadap infeksi cacar monyet adalah orang yang memiliki kontak dekat, termasuk kontak seksual, dengan penderita cacar monyet, harus mengambil tindakan yang tepat untuk tetap aman dari virus. Selain itu, mereka yang sering kontak dengan hewan seperti binatang pengerat dan primata, disarankan harus menjaga diri dengan melakukan tindakan pengendalian.
Cacar monyet menyebar ke manusia melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut, atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual. Konon, petugas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet juga harus waspada dan harus mengambil tindakan ekstra untuk melindungi diri sendiri.
Baca: Cacar Monyet dari Masa ke Masa, Penyebaran di Dunia Sejak Ditemukan Pertama 1958 di Kongo
CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS