Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala dinas intelijen Mossad, Yossi Cohen, mengatakan, Israel sangat puas melihat Iran diguncang revolusi sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami berharap demonstrasi di Iran tidak berlebihan. Revolusi bisa terjadi kapan saja, besok atau lusa," ujar Cohen dalam acara konferensi tahunan Kementerian Keuangan Israel, Rabu, 10 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orang-orang ikut serta dalam demonstrasi pro-pemerintah di Iran, 3 Januari 2018. Sebanyak 21 tewas dalam demonstrasi dan kericuhan dalam sepekan terakhir. REUTERS
Dia melanjutkan, para pengunjuk rasa berhadapan dengan regu kematian yang melawan siapa saja yang mencoba mengangkat kepalanya di Iran. Pejabat keamanan senior ini mengklaim bahwa Israel memiliki mata dan telinga di Iran.
Pengawal Revolusi Iran, Ahad, 7 Januari 2018, mengatakan, pasukan keamanan berhasil mengakhiri aksi jalanan yang disokong oleh Amerika Serikat, Inggris, rezim Zionis Israel dan Arab Saudi.
Para wanita menghadiri demonstrasi pro-pemerintah di kota barat daya Ahvaz, Iran, 3 Januari 2018. Media pemerintah Iran melaporkan, demo ini tampaknya berusaha menenangkan saraf setelah berlangsungnya demonstrasi dan kerusuhan selama sepekan. AP
"Sedikitnya 1.000 orang ditahan dalam unjuk rasa terbesar sejak demonstrasi melawan pemerintah pada 2009," tulis Middle East Monitor. Aksi yang pecah sejak 28 Desember 2017 tersebut menewaskan setidaknya 22 orang di Iran.