Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam setahun, sudah tiga kali Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan terkena serangan udara pasukan koalisi. Irak meyakini pentolan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu terluka parah, bahkan tewas, dalam serangan pada November 2014 dan Maret 2015. Namun ISIS mementahkan klaim ini. Melalui media sosial, ISIS menyebarkan rekaman suara Baghdadi beberapa hari seusai serangan, menunjukkan khalifah mereka masih hidup.
Spekulasi tentang nasib Baghdadi kembali mencuat pada Ahad pekan lalu. Irak mengklaim telah mengebom konvoi Baghdadi yang sedang menuju Karbala di Provinsi Anbar, dekat perbatasan Suriah. "Ia akan menghadiri pertemuan dengan para komandan Daesh," kata seorang pejabat angkatan udara Irak, seperti dilansir The Guardian. Daesh adalah sebutan ISIS dalam istilah Arab.
Namun lagi-lagi Irak dan koalisinya kecele. Serangan tersebut "hanya" menewaskan delapan tokoh senior ISIS. Baghdadi masih misterius. "Pentagon tidak dapat memastikan bahwa ia tewas atau terluka dalam operasi itu," kata seorang pejabat militer Amerika di Bagdad kepada Reuters.
Baghdadi sempat dikabarkan mengalami cedera tulang belakang dalam serangan pada Maret lalu. "Luka itu membuat Baghdadi tidak dapat memimpin ISIS," menurut The Guardian. Posisinya saat itu untuk sementara diisi oleh Abu Alaa al-Afri—orang nomor dua di ISIS. Belakangan, Al-Afri justru tewas terkena serangan rudal Irak di Tal Afar pada Mei. Sejak itu, tampuk kendali ISIS kembali dipegang Baghdadi.
Sebagai pemimpin tertinggi ISIS, Baghdadi tentu bukan orang sembarangan. Amerika menganggapnya sebagai musuh nomor satu dalam memerangi ISIS—kelompok Islam radikal yang dicap sebagai organisasi teroris. Kepalanya dihargai US$ 10 juta (sekitar Rp 134 miliar).
Namun melumpuhkan Baghdadi rupanya tak gampang. Irak dan sekutunya bahkan buta mengenai keberadaan pria 44 tahun itu. Pejabat intelijen Amerika, seperti dilansir CNN, meyakini Baghdadi berada di daerah Raqqah, Suriah, ibu kota de facto ISIS. "Dia juga masih memimpin operasi-operasi ISIS," katanya.
Terrorism Research and Analysis Consortium (TRAC) mencatat Baghdadi sebenarnya bukanlah motor utama ISIS. Lembaga ini menemukan bahwa ISIS telah bermetamorfosis. "ISIS berubah dari kekuatan militer murni ke organisasi dengan sistem yang mampu memenuhi kebutuhan hidup rakyat baru mereka," kata Jasmine Opperman, Direktur TRAC Kawasan Afrika Selatan.
ISIS, menurut Opperman, digerakkan melalui organisasi berstruktur modern. Hierarki birokrasi ISIS bahkan terlihat seperti struktur negara-negara Barat, yang notabene menentang ideologinya. ISIS memiliki kabinet, gubernur, badan keuangan, hingga lembaga legislatif. "Kecuali unsur demokrasi dan adanya dewan-dewan khusus," ujarnya.
Layaknya sebuah negara, ISIS mempunyai struktur eksekutif, yang dikomandoi oleh Baghdadi. Ia disokong kabinet dan dua orang wakil utama—tim eksekutif ini selanjutnya disebut Al Imara. Dua wakil Baghdadi adalah Abu Ali al-Anbari dan Abu Muslim al-Turkmani, masing-masing mengawasi wilayah Irak dan Suriah. "Keduanya pejabat militer veteran Irak yang dulu bertugas untuk Saddam Hussein," Opperman menerangkan.
Menurut Opperman, Anbari dan Turkmani memerintahkan semua gubernur di wilayah kendali ISIS untuk melaksanakan semua keputusan eksekutif. Dari gubernur, perintah itu diteruskan ke dewan-dewan lokal. Dewan Syura—otoritas pemerintahan ISIS—bertugas memastikan semua gubernur dan dewan lokal menjalankan setiap kebijakan khalifah. "Dewan Syura melapor langsung kepada Baghdadi," katanya.
Dewan Syura diyakini beranggotakan 9-11 orang. Tujuh di antaranya diketahui identitasnya, yaitu Anbari, Turkmani, Abu Arkan al-Amiri, Omar al-Shishani, Abu Ayman al-Iraqi, Abu Muhammad al-Adnani, dan Abu al-Athir Amr al-Absi. Setidaknya empat anggota Dewan Syura berkaitan dengan Partai Baath—partai yang pernah dipimpin Saddam.
Lembaga keamanan dan intelijen The Soufan Group melaporkan Dewan Syura berperan vital bagi ISIS. "Dewan Syura adalah badan penasihat tertinggi dan berwenang memilih khalifah," demikian laporan The Soufan Group. Dewan yang dipimpin oleh Abu Arkan al-Ameri ini juga bisa mencopot Baghdadi dari posisi amir.
Kepemimpinan Baghdadi juga ditopang oleh Dewan Syariah, organ paling kuat yang beranggotakan enam ulama. Tidak ada yang mengetahui identitas mereka. Namun Dewan Syariah diketahui berwenang menafsirkan hukum Islam dan memastikan seluruh penduduk di wilayah kekuasaan ISIS menaatinya. Baghdadi mengawasi langsung kerja Dewan Syariah.
ISIS terus memperluas cengkeramannya sejak mendeklarasikan diri pada 29 Juni 2014. Wilayah kekuasaan kelompok ini membentang dari Aleppo di utara hingga sebagian Bagdad di selatan. Sekitar 6 juta warga di wilayah perbatasan Irak dan Suriah hidup di bawah kendali ISIS.
Wakil Presiden The Soufan Group Richard Barrett menilai ISIS tak seperti organisasi teroris lain. Menurut dia, ISIS menjalankan sebuah negara secara tersembunyi. ISIS digerakkan oleh sekelompok pemimpin rahasia. Konsep bawah tanah ini dimaksudkan untuk melindungi para pentolan ISIS dari kelompok radikal lain dan, tentu saja, "Serangan pasukan koalisi," katanya.
Lembaga riset yang berbasis di New York ini mencoba memetakan identitas dan peran para pemimpin puncak ISIS. Mereka melacak pelbagai informasi, dari publikasi ISIS hingga para pembelot. Hasilnya senada dengan penelitian TRAC. "Hampir semua tokoh paling berpengaruh ISIS adalah eks loyalis Saddam. Sebagian pernah ditahan oleh militer Amerika di Camp Bucca, Irak," ujar Barrett.
Baghdadi, misalnya, menghabiskan satu tahun mendekam di Camp Bucca. Pria bernama asli Ibrahim Awwad Ali al-Badri al-Samarrai ini ditahan setelah invasi militer Amerika ke Irak pada 2003. Abu Ayman al-Iraqi, Abu Muhammad al-Adnani, dan Abu Muslim al-Turkmani juga pernah mengicipi sel tahanan di Camp Bucca.
Setiap kali Baghdadi dikabarkan tewas atau terluka parah, selalu muncul pertanyaan siapa calon penggantinya. Lauren Squires, peneliti ISIS dari Institute for the Study of War, mengatakan kematian Baghdadi dapat meruntuhkan moral pasukan dan simpatisan ISIS. "Tapi pemimpin baru akan segera ditunjuk agar tak mengganggu pergerakan organisasi," katanya, seperti dilansir IB Times.
Squires meyakini penerus Baghdadi berasal dari garis kepemimpinan utama ISIS. "ISIS tampaknya telah menyiapkan suksesi," ujarnya. Perencanaan suksesi, menurut Squires, tak hanya demi kelangsungan operasi militer ISIS. "Tapi juga mempertahankan ideologi mereka."
Turkmani sempat disebut sebagai calon kuat pengganti Baghdadi bila khalifah ISIS itu tewas atau cedera parah. Bernama asli Fadil Ahmad Abdallah al-Hayyali, Turkmani dipercaya memimpin Dewan Provinsi, yang bertugas mengawasi para gubernur di 24 provinsi. Namun pria bernama alias Haji Mutazz ini keburu tewas dalam serangan drone pasukan koalisi di Mosul, Irak, pada 18 Agustus.
Hisham al-Hashimi, penasihat pemerintah Irak, meyakini ISIS masih memiliki segudang stok calon khalifah. Salah satunya Abdullah Alani. "Orang yang tepat sebagai pemimpin ISIS berikutnya," katanya kepada CNN. Alani, 51 tahun, merupakan pejabat senior ISIS. Ia pernah bergabung dengan Al-Qaidah di Irak pada 2004 dan disebut masih mewarisi garis keturunan Nabi Muhammad—syarat "tak formal" yang juga disandang Baghdadi.
ISIS tentu saja tak akan pernah membuka rahasia dapur mereka, apalagi tentang keberadaan Baghdadi, khalifah yang masih misterius di mata lawan. Sejak kemunculan perdana di Masjid An-Nur di pusat Kota Mosul, Provinsi Ninawa, Irak, pada 4 Juli 2014, Baghdadi tak pernah lagi terlihat.
Mahardika Satria Hadi (The Guardian, Reuters, IBT, CNN)
Struktur Organisasi ISIS
Abu Bakar al-Baghdadi ----- > Kabinet/penasihat utama Baghdadi
Khalifah/komandan tertinggi
Dewan Syura
1. Abu Ali al-Anbari
Wakil Utama untuk Wilayah Suriah
mengawasi 12 gubernur
2. Abu Muslim al-Turkmani
Wakil Utama untuk Wilayah Irak
mengawasi 12 gubernur
Tiap gubernur membawahkan beberapa dewan lokal di tiap provinsi, meliputi:
Dewan Keuangan:
Jual-beli senjata dan minyak bumi
Dewan Kepemimpinan:
Menyusun kebijakan dan undang-undang
Dewan Militer:
Mempertahankan "Negara Islam"
Dewan Hukum:
Mengatur perekrutan dan memutus hukuman
Dewan Bantuan Pejuang:
Mengatur bantuan milisi asing
Dewan Keamanan:
Melaksanakan kebijakan dalam negeri
Dewan Intelijen:
Memasok informasi tentang musuh
Dewan Media:
Melakukan promosi dan propaganda ISIS
3. Abu Arkan al-Amiri
Ketua Dewan Syura
4. Omar al-Shishani
Kepala Staf
5. Abu Ayman al-Iraqi
Anggota Dewan Syura
6. Abu Muhammad al-Adnani
Juru Bicara ISIS
7. Abu al-Athir Amr al-Absi
Ketua Divisi Media
8. Tidak diketahui
9. Tidak diketahui
Dewan Syariah
Beranggotakan enam ulama.
Identitas tidak diketahui.
Sumber: TRAC, The Soufan Group
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo