Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Nigeria berhasil menangkap delapan militan Boko Haram yang terlibat penculikan terhadap 276 gadis sekolah di Kota Chibok pada 2014.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah seorang pejabat kepolisian Nigeria, Damian Chukwu, menjelaskan kepada wartawan di utara Kota Maiduguri pada Rabu 18 Juli 2018, "Para pria yang ditangkap itu kuat dugaan turut serta menculik gadis sekolah di Chibok."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu gadis korban penculikan Boko Haram bersama kerabatnya di Dapchi, Nigeria, 21 Maret 2018. Para siswi yang dibebaskan berusia antara 11-19 tahun. AP/Jossy Ola
Laporan Al Jazeera menyebutkan, Kota Maiduguri menjadi markas perlawanan mereka terhadap pemerintah Nigeria. Delapan pria yang ditangkap polisi, tulis Al Jazeera mengutip keterangan Chukwu, bagian dari 22 militan yang ditahan dua pekan lalu.
Salah sartu dari delapan militan Boko Haram berusia 23 tahun. Dia didiuga menjadi salah satu komandan Boko haram yang mengkoordinir dan menculik hadis Chibok.Beberapa siswi sekolah korban penculikan militan Boko Haram dilepas di desa Jumbam, Yobe State, Nigeria, 21 Maret 2018. Boko Haram menculik siswi pada 19 Februari 2017 dalam penculikan massal terbesar. REUTERS/Ola Lanre
Tragedi penculikan terhadap gadis Chibok mendapatkan perhatian dunia, selebritas dan orang-orang top termasuk bekas ibu negara Amerika Serikat, Michelle Obama. Mereka tergabung dalam gerakan kampanye "Bawalah Kembali Gadis Kami."
Menurut catatan Amnesty International, sekitar 2.000 gadis dan remaja Nigeria diculik oleh Boko Haram pada 2014 untuk dijadikan sebagai budak seks, pasukan perang dan pelaku bom bunuh diri.
Kelompok bersenjata yang berperang sejak 2009 ini ingin menerapkan hukum Islam di Nigeria. Mereka juga berperang di perbatasan Kamerun, Chad dan Niger. Akibat perang senjata yang digelorakan Boko Haram di Nigeria, sekitar 20 ribu orang tewas dan 2,3 juta lainnya mengungsi.