Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Olaf Scholz dilantik menjadi kanselir Jerman pada Rabu, 8 Desember 2021, mengakhiri 16 tahun pemerintahan konservatif di bawah Angela Merkel. Politisi Partai Sosial Demokrat ini merupakan bagian dari koalisi tiga arah yang berjanji meningkatkan investasi hijau dan memperkuat integrasi Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Scholz, 63 tahun, yang selama empat tahun terakhir menjabat sebagai wakil kanselir dan menteri keuangan dalam koalisi Angela Merkel, memenangkan mayoritas 395 suara dari anggota parlemen di majelis rendah parlemen, kata Ketua Bundestag Baerbel Bas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengenakan masker berwarna hitam, Scholz melambai saat menerima tepuk tangan meriah dari anggota parlemen dan menerima karangan bunga dan sekeranjang apel dari anggota parlemen terkemuka setelah pelantikan.
Setelah dinobatkan sebagai kanselir oleh Presiden Frank-Walter Steinmeier di dekat Istana Bellevue, Scholz kembali ke gedung Reichstag yang bersejarah di jantung ibukota Jerman untuk mengambil sumpah jabatan di depan anggota parlemen dan menjadi kanselir kesembilan Jerman sejak akhir Dunia Perang II.
Dalam salah satu wawancara pertamanya sebagai kanselir, Scholz mengatakan kepada Welt TV, bahwa Rusia harus menghadapi konsekuensi jika melanggar perbatasan Ukraina, tetapi dia menambahkan bahwa Jerman dan sekutunya melakukan segala kemungkinan untuk menghindari eskalasi seperti itu.
Prihatin dengan pembangunan militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina, Amerika Serikat ingin Jerman menggunakan persetujuan yang tertunda dari pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia, yang hampir selesai, sebagai alat untuk menekan kebuntuan dengan Moskow atas Ukraina.
Dalam wawancara lain dengan televisi ZDF, Scholz menghindari pertanyaan tentang apakah Jerman akan bergabung dengan Amerika Serikat, Australia, dan Inggris dalam boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin di Beijing.
Berikutnya: Sumpah tanpa 'bantuan Tuhan'
Di parlemen, ia bersumpah untuk mengabdikan energinya untuk kesejahteraan rakyat Jerman - tetapi tidak meminta bantuan Tuhan, ungkapan yang biasanya dicantumkan dalam sumpah jabatan dan diucapkan oleh Merkel.
Kembali ke Istana Bellevue, para menteri kabinet baru menerima sertifikat pengangkatan mereka dari presiden.
Merkel secara resmi menyerahkan jabatan kanselir kepada Scholz dan berharap dia "tetap teguh" ketika Jerman menghadapi gelombang keempat infeksi virus corona dan serangan terhadap demokrasi oleh para pemimpin otoriter.
Dalam pidato singkatnya, Scholz memuji Merkel sebagai kanselir yang hebat dan berterima kasih padanya untuk hubungan yang dekat dan saling percaya selama beberapa tahun terakhir.
"Saya ingin membangun mentalitas Jerman timur laut, jika boleh saya katakan demikian, yang telah berkuasa di sini sejauh ini. Tidak banyak yang akan mengubahnya dalam hal ini," kata Scholz mengacu pada akar utara bersama mereka di kota pelabuhan Hamburg.
Dengan sikapnya yang bersahaja dan tanpa basa-basi, Scholz telah memposisikan dirinya sebagai penerus alami Merkel dan sepasang tangan yang aman untuk mengarahkan Jerman melewati tantangan mulai dari mengatasi krisis iklim hingga berurusan dengan Rusia yang lebih konfrontatif dan Cina yang semakin tegas.
Scholz akan memimpin koalisi tripartit yang belum pernah terjadi sebelumnya di tingkat federal terdiri atas pro-investasi, pendukung lingkungan Hijau dan Demokrat Bebas (FDP) yang lebih konservatif dan libertarian secara fiskal. Koalisi ini tidak pernah mungkin di masa lalu.
Scholz adalah negosiator berpengalaman dan politisi veteran yang menjadi sekretaris jenderal partai SPD dari 2002 hingga 2004, membela reformasi pasar tenaga kerja yang disengketakan dan pemotongan kesejahteraan sosial di bawah Kanselir Gerhard Schroeder saat itu.
Sebagai menteri tenaga kerja 2007-2009 dalam koalisi pertama Merkel, Scholz mendorong skema kerja jangka pendek yang membantu melindungi jutaan pekerja dari dampak krisis keuangan global.
Setelah menjadi walikota Hamburg dari 2011-2018, Scholz kembali ke Berlin sebagai menteri keuangan Merkel - dan berperan dalam menyingkirkan strategi anggaran berimbang dan memungkinkan rekor pinjaman baru untuk melindungi perusahaan dan karyawan dari dampak pandemi virus corona.
Di tingkat Eropa, ia bekerja sama dengan Prancis dan membujuk Merkel mendukung Dana Pemulihan Eropa yang dibiayai utang senilai 800 miliar euro ($900 miliar) untuk membantu negara-negara anggota UE yang paling terpukul oleh Covid-19.
Merkel, 67 tahun, pecinta opera dan hiking di sedikit waktu luang yang dia miliki dalam 16 tahun terakhir, tidak banyak bicara tentang kegiatannya di masa pensiun.