Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pangeran William Mendukung Negara Karibia Merdeka dari Inggris

Pangeran William mengisyaratkan mendukung keputusan Jamaika, Belize, dan Bahama, untuk melepaskan diri dari monarki menjadi republik

27 Maret 2022 | 14.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kate Middleton dan Pangeran William pada akhir terakhir di Bahama, Sabtu, 26 Maret 2022 (Instagram/@dukeandduchessofcambridge)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Duke of Cambridge, Pangeran William, telah mengisyaratkan bahwa keputusan Jamaika, Belize, dan Bahama, untuk melepaskan diri dari monarki menjadi republik, akan didukung dengan kebanggaan dan rasa hormat oleh Kerajaan Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut calon penerus tahta Inggris ini, apa pun yang terjadi di masa depan, ikatan antara Inggris dan negara-negara di Karibia itu akan bertahan.

Pangeran William menyampaikan hal ini di malam-malam terakhir dari kunjungannya ke Bahama. Pewaris kedua takhta kerajaan itu mengatakan kepada para tamu, termasuk Perdana Menteri Philip Davis.

"Tahun depan, saya tahu Anda semua menantikan untuk merayakan 50 tahun kemerdekaan - Hari Jadi Emas Anda. Dan dengan Jamaika merayakan 60 tahun kemerdekaan tahun ini, dan Belize merayakan 40 tahun kemerdekaan tahun lalu, saya ingin mengatakan ini: kami mendukung dengan bangga dan menghormati keputusan Anda tentang masa depan Anda," kata Pangeran William seperti dikutip dari The National, Minggu, 27 Maret 2022.

Pangeran William mengunjungi tiga negara selama tur Karibia bersama istrinya, Duchess of Cambridge, Kate Middleton. Komentarnya itu diyakini akan bergema di lima negara lain yang juga dipimpin Ratu Elizabeth, sebagai kepala negara.

Komentar Pangeran William kemungkinan akan ditafsirkan sebagai pengakuan kekuatan yang sudah bergerak, seperti yang dikataan Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness kepada pasangan itu bahwa negaranya mungkin akan menjadi republik berikutnya.

Holness menyampaikan kepada pangeran Cambridges, ketika dia menyambut mereka di Kingston pada Rabu lalu. Menurut dia, Jamaika sedang bergerak dan bermaksud untuk memenuhi kehendak menjadi negara merdeka, maju, dan makmur.

Beberapa hari setelah para bangsawan meninggalkan Belize, pemerintahan Perdana Menteri Johnny Briceno mengindikasikan bahwa Komisi Konstitusi Rakyat, sebuah badan baru, akan berkonsultasi di seluruh negeri tentang masalah proses dekolonisasi yang berkelanjutan.

Henry Charles Usher, Menteri Reformasi Konstitusi dan Politik, mengatakan kepada parlemen Belize pada hari Kamis, bahwa negaranya juga harus menentukan sikap secara mandiri dan lepas dari kolonial. Keputusan itu, menurut Charles Usher, bagaimana pun harus dipilih oleh rakyat.

Sebelumnya, Barbados telah mengambil keputusan untuk menggantikan Ratu Elizabeth sebagai kepala negara pada November 2021. Mereka memilih presiden pertamanya dalam sebuah upacara yang disaksikan oleh Charles, Pangeran Wales dan pewaris takhta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reuters | The National

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Lulus dari Universitas Gunadarma jurusan Sastra Inggris pada 2019. Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus