Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kabinet Bineka Biden

Kabinet Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, berisi orang dengan beragam latar budaya dan etnis. Jumlah perempuan lebih banyak daripada kabinet pemerintahan sebelumnya.

16 Januari 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden menjawab pertanyaan jurnalis dalam konfrensi pers di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, 8 Januari 2021. Reuters/Kevin Lamarque

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Kabinet Joe Biden berisi orang dengan beragam latar budaya dan etnis.

  • Jumlah perempuan lebih banyak daripada kabinet pemerintahan sebelumnya.

  • Lloyd Austin adalah warga kulit hitam pertama yang akan menjadi Menteri Pertahanan.

DEBRA Haaland adalah harapan baru bagi kaum perempuan dan penduduk asli Amerika Serikat. Presiden Amerika terpilih, Joseph Robinette Biden Jr., memilih perempuan 60 tahun itu untuk menjadi Menteri Dalam Negeri. Anggota Kongres dari Negara Bagian New Mexico itu menjadi warga pribumi Amerika pertama di kabinet dan pejabat tertinggi kementerian yang mengelola tanah dan sumber daya alam di negara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Haaland adalah anggota kelompok Laguna Pueblo, satu dari 574 suku asli Amerika yang tersebar di 35 negara bagian. Warga Pueblo diperkirakan sudah menghuni sebagian wilayah New Mexico sejak awal abad ke-13. Sebelum menjadi anggota Kongres, Haaland dikenal sebagai aktivis dan penggerak komunitas pribumi Amerika. “Saya siap menangani berbagai isu terkait dengan kepentingan negara, lahan publik, dan masyarakat adat,” tulisnya di Twitter pada Senin, 11 Januari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Dalam Negeri pilihan Joe Biden, Debra Haaland. Facebook Debrra Haaland

Biden menyelesaikan daftar calon anggota kabinetnya dua hari seusai insiden penyerangan Gedung Capitol oleh para pendukung Presiden Donald Trump pada 6 Januari lalu. Sejak awal kampanye pemilihan presiden, Biden berjanji menyusun kabinet yang profesional dengan beragam latar belakang dan etnis. “Kabinet ini menggambarkan Amerika yang sesungguhnya dan berisi orang-orang dengan talenta terbaik di negeri ini,” katanya.

Sebagian anggota kabinet, antara lain calon Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Jaksa Agung Merrick Garland, adalah rekan kerja Biden saat menjadi wakil presiden di era Barack Obama. Namun Biden juga memasukkan sejumlah nama yang menjadi terobosan besar dalam sejarah pemerintahan Negeri Abang Sam. Bekas Kepala Bank Sentral, Janet Yellen, yang menjadi calon Menteri Keuangan, adalah perempuan pertama yang bakal menempati posisi tersebut. Yellen sebelumnya berperan besar dalam membantu memulihkan ekonomi Amerika setelah dilanda krisis finansial pada 2008.

Purnawirawan jenderal Lloyd Austin dipilih Biden untuk mengisi kursi Menteri Pertahanan. Ini pertama kalinya warga kulit hitam akan memegang jabatan tersebut. Bekas komandan pasukan Amerika di Irak itu juga dikenal dekat dengan Biden. Nominasi Austin sempat menuai kritik karena dia baru empat tahun pensiun dari militer, dari lazimnya minimal tujuh tahun. Namun Senat pernah menyetujui James Mattis, yang dipilih Trump sebagai Menteri Pertahanan pada 2017. Saat itu, Mattis baru empat tahun pensiun dari dinas militer.

Jaksa Agung California Xavier Beccera ditunjuk Biden untuk memimpin Kementerian Kesehatan. Beccera adalah orang berdarah Meksiko pertama yang menduduki jabatan itu. Biden juga memilih Alejandro Mayorkas untuk memimpin Departemen Keamanan Dalam Negeri. Pria kelahiran Havana, Kuba, itu menjadi imigran dan keturunan Amerika Latin pertama yang menduduki jabatan tertinggi di lembaga tersebut. Pete Buttigieg, calon Menteri Transportasi berusia 38 tahun, menjadi pejabat termuda dan gay pertama dalam kabinet Amerika.

Laporan lembaga kajian asal Washington, Brookings Institution, pada 13 Januari lalu menyebutkan bahwa Biden memilih lebih banyak perempuan di kabinetnya dibanding enam presiden pendahulunya. Porsi perempuan di kabinet Biden sebesar 33 persen, melampaui era Obama (27 persen), Trump (13 persen), serta George W. Bush dan Bill Clinton (21 persen).

Biden memilih Kamala Harris sebagai wakilnya. Selain itu, ia dibantu Marcia Fudge untuk mengisi posisi Menteri Perumahan dan Pengembangan Kawasan; Jennifer Granholm, calon Menteri Energi; serta Gina Raimondo, calon Menteri Perdagangan. Biden juga memilih Linda Thomas-Greenfield sebagai Duta Besar Amerika untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. Anggota tim Komunikasi Senior Gedung Putih yang ditunjuk Biden juga semuanya perempuan.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA (CNN, TIME, VOGUE, ASSOCIATED PRESS)
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Gabriel Wahyu Titiyoga

Gabriel Wahyu Titiyoga

Alumni Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta ini bergabung dengan Tempo sejak 2007. Menyelesaikan program magister di Universitas Federal Ural, Rusia, pada 2013. Penerima Anugerah Jurnalistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2014. Mengikuti Moscow Young Leaders' Forum 2015 dan DAAD Germany: Sea and Ocean Press Tour Program 2017.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus