Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan suami istri di Israel mengajukan gugatan cerai setelah bertengkar karena babi hutan yang masuk taman rumah mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
N12 melaporkan pada Rabu, pasutri dari Haifa itu berencana bercerai setelah babi hutan menyusup ke taman pribadi mereka, dan tampaknya masing-masing tidak setuju bagaimana memperlakukan babi hutan itu, dikutip dari The Jerusalem Post, 2 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sang suami, yang berusia sekitar 40 tahun, telah menikahi istrinya selama 17 tahun. Dia mengirim surat peringatan kepada istrinya lewat pengacaranya, bahwa istrinya menolak mengusir babi hutan yang mengancam nyawanya.
"Saya takut mereka menyerang saya," kata sang suami kepada N12. "Mereka sudah menyerang orang-orang di kota. Ini situasi yang mengancam jiwa," katanya.
Dalam surat tersebut, sang suami menyebutkan bahwa istrinya sengaja membiarkan babi hutan untuk berkeliaran dengan bebas di taman pribadi mereka.
"Dia membiarkan mereka masuk dan memberi mereka makan. Benar-benar aneh," katanya.
Dia bahkan telah memanggil para profesional untuk membantu mengusir babi hutan itu, tetapi istrinya menolak.
Istrinya mengatakan kepada N12 bahwa dia menyukai babi hutan, menambahkan bahwa jika suaminya bersikeras untuk mengusir mereka, dia dipersilakan untuk menjauh, dan sejak itu mengajukan gugatan cerai.
Babi hutan menyeberang jalan di kawasan permukiman setelah pemerintah memerintahkan warga untuk tinggal di rumah guna memerangi penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Haifa, Israel utara, 16 April 2020.[RONEN ZVULUN / REUTERS]
Babi hutan, beberapa di antaranya berukuran besar seperti anjing Rottweiler dan bergerombol dalam kawanan keluarga, telah berkeliaran di Haifa. Babi hutan yang dulu hanya berkeliaran malam hari, sekarang berkeliling permukiman sepanjang hari saat mereka melewati sampah, menakuti hewan peliharaan, dan bahkan memblokir jalan, Reuters melaporkan pada April tahun lalu.
Jumlah babi hutan di utara dan tengah Israel telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama ketika lockdown Covid-19 diberlakukan di Israel. Laporan serangan babi hutan terhadap manusia terus meningkat, terutama di kota Haifa, kota yang paling banyak diserang babi hutan.
Pemerintah kota Haifa tahun lalu menangguhkan pemusnahan babi hutan, di mana beberapa ahli mengatakan serangan hewan itu merupakan respons terhadap ekspansi manusia ke habitat alami mereka di sekitar kawasan hutan Carmel.