Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pittsburgh - Sekelompok pemuka Yahudi menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ke Sinagoga Tree of Life kecuali Trump mengecam munculnya semangat nasionalisme kulit putih, yang diduga melatarbelakangi penembakan jamaah sinagoga dan menewaskan 11 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka juga meminta Trump untuk berhenti menarget dan membahayakan semua kelompok minoritas di Amerika.
“Selama tiga tahun terakhir, kata-kata Anda dan kebijakan Anda telah membuat gerakan nasionalisme kulit putih semakin berani,” begitu salah satu bunyi dari surat terbuka yang ditulis 11 pemuka Yahudi di situs "Bend the Arc", yang merupakan organisasi progresif Yahudi.
“Anda memang menyebut pembunuhan itu sebagai kejahatan tapi tindak kekerasan kemarin merupakan puncak dari efek langsung pengaruh Anda,” begitu isi surat tadi, yang dilansir New York Daily News pada Ahad, 28 Oktober 2018 waktu setempat.
Pernyataan para tokoh tadi menanggapi ucapan Trump bahwa dia akan mengunjungi Pittsburgh, Pennsylvania, menyusul penembakan massal yang menewaskan 11 orang dan 6 orang terluka, termasuk empat polisi.
Penembakan terjadi pada Sabtu pagi, 27 Oktober 2018 pada saat sesi Sabbath untuk penamaan seorang bayi. Otoritas keamanan AS menyebut tersangka yaitu Robert Bowers, 46 tahun, sempat meneriakkan ucapan-ucapan anti-semit sebelum melakukan aksi brutalnya.
Beberapa jam sebelum pembunuhan massal itu, Bower juga mengoceh di jejaring sosial mengecam HIAS, yang merupakan organisasi advokasi imigrasi Yahudi.
Ribuan orang berkumpul untuk mengenang 11 umat Yahudi yang tewas di bunuh di Sinagog Pittsburgh, Amerika Serikat. Sumber: Amy Davis / Baltimore Sun
“HIAS suka membawa masuk para pelaku invasi yang membunuh orang-orang kita. Saya tidak bisa duduk saja dan menonton orang-orang saya dibantai. Saya akan masuk,” kata Bowers di jejaring sosial Gab, yang merupakan layanan mirip Twitter.
Baca:
Surat di situs Bend the Arc tadi menyatakan ujaran kebencian Bowers terhadap HIAS terjadi pada akhir pekan saat Trump menyebarkan berbagai kebohonan dan menanamkan rasa takut mengenai keluarga migran dari Amerika Tengah lewat pernyataan pada pekan itu.
“Dia (Bowers) membunuh orang Yahudi untuk melemahkan upaya semua orang untuk mencari kesamaan rasa kemanusiaan dengan para imigran dan pengungsi,” begitu isi surat tadi.
Presiden AS Donald Trump berdoa di Tembok Ratapan, Yerusalem, Israel, 22 Mei 2017. Trump berkunjung ke tempat yang penting dan dianggap suci oleh penganut Yahudi ini bersama istrinya, putri sulungnya dan suaminya serta sejumlah rombongan. REUTERS/Jonathan Ernst
Pemuka Yahudi ini juga mengutip salah satu ajaran Taurat yang mengatakan setiap manusia terbuat dari citra Tuhan. “Ini artinya kita semua. Tetangga, bangsa Amerika, dan orang-orang seluruh dunia yang menyapa untuk memberi komunitas kami kekuatan. Di sana kita menemukan citra Tuhan,” kata dia.
Reuters dan USA Today melansir Bowers mengucapkan pernyataan anti-semit sebelum dan saat melakukan aksinya di sinagoga. Dia juga memamerkan pistol Glock miliknya di jejaring sosial. Menurut polisi, Bowers menggunakan senapan semiotomatis AR-15 dan tiga pistol dalam aksinya. Bowers memiliki izin untuk menggunakan dan membawa senjata itu saat berpergian.