Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Kota Odesa di selatan Ukraina memutuskan merelokasi monumen Ratu Catherine yang Agung dari Kekaisaran Rusia. Patung itu sebelumnya baru-baru ini dipulas dengan cat merah setidaknya dua kali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota Odesa, yang secara geografis terletak di pelabuhan Laut Hitam Ukraina, mengumumkan untuk menghapuskan patung Ratu Catherine yang Agung dari situsnya pada Rabu, 20 November 2022. Anggota parlemen setempat juga memilih untuk merelokasi monumen jenderal Rusia abad ke-18, Alexander Suvorov.
Sebagian kecil penduduk Odesa memberikan hak pilih mereka dalam jajak pendapat online yang diselenggarakan oleh otoritas kota - untuk menurunkan patung Catherine yang Agung. Catherine merupakan permaisuri Rusia periode 1762 hingga 1796.
Patung yang menjulang di atas alun-alun Kota Odesa itu telah dirusak berulang kali sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Agresi itu telah mendorong banyak warga Ukraina menolak ikatan sejarah negara mereka dengan Moskow.
Beberapa petisi juga telah dilayangkan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang menyerukan agar patung tersebut disingkirkan saja. Tetapi hanya otoritas lokal yang berwenang secara hukum untuk membuat keputusan tersebut.
Suspilne mewartakan patung, yang secara resmi dikenal sebagai 'Monumen Para Pendiri Odesa', akan dipindahkan ke ruang penyimpanan sementara dan sebelum kemudian dibawa ke museum. Patung Catherine yang Agung dibuat pada akhir abad ke-18 di Odesa, yakni sebuah kota strategis bagi Kekaisaran Rusia dan Uni Soviet, tetapi telah lama dikenal sebagai tempat peleburan budaya.
Sejak Ukraina merdeka pada 1991, pelabuhannya telah beralih fungsi sebagai bagian penting dari ekonomi Ukraina. Pelabuhan di Kota Odesa juga telah berulang kali terkena dampak selama perang Rusia melawan Ukraina.
Pertama kali didirikan pada 1900, patung Cetherine yang Agung dibongkar pada 1920 di bawah pemerintahan Uni Soviet. Akan tetapi, patung itu didirikan lagi oleh otoritas Ukraina pada 2007.
Sejak invasi Moskow, otoritas Ukraina telah merobohkan monumen yang ada sangkut-pautnya dengan Rusia, bahkan mengganti nama beberapa jalan yang terhubung dengan Rusia di bawah proses "derussifikasi".
REUTERS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.