Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim independen PBB menyoroti sikap inkonsistensi Pemerintah Iran dalam memberikan penjelasan soal penembakan sebuah pesawat asal Ukraina pada tahun lalu. Sikap Iran itu telah menimbulkan pertanyaan yang menyoroti apakah penembakan Ukraine International Airlines PS752 tersebut dilakukan secara sengaja atau tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati mempertanyakan, namun sejauh ini PBB belum menemukan bukti nyata kalau penembakan pesawat asal Ukraina itu dilakukan dengan sengaja.
Pasukan Garda Revolusi Iran mengatakan mereka menembak jatuh pesawat Ukraine International Airline PS752 pada 8 Januari 2020 karena kesalahan. Burung besi itu tertembak sebuah rudal tak lama setelah lepas landas.
Musibah terjadi ketika Iran dan Amerika Serikat sedang bersitegang terkait pembunuhan terhadap Komandan Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani. Total 176 penumpang dalam Ukraine International Airline, tewas ditempat. Dari jumlah itu, 138 penumpang adalah warga negara Kanada.
Menurut Agnes Callamard, utusan khusus PBB bidang eksekusi di luar hukum, pihaknya tidak menemukan bukti nyata bahwa penembakan pesawat tersebut sudah diincar atau ditargetkan. Hanya saja, pihaknya menemukan inkonsistensi terkait penjelasan resmi dan sikap sembrono dari kesalahan yang telah membuat banyak orang jadi mempertanyakan apakah jatuhnya pesawat itu dilakukan dengan sengaja.
Callamard mengatakan otoritas Iran gagal melakukan investigasi atas peristiwa ini yang sesuai dengan standar internasional. Dia menyebut Iran sebelumnya terus menyangkal telah menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines PS752 dan diduga telah menghancurkan bukti.
Sumber : Reuters