Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dubes Inggris Kembali ke Iran Setelah Sempat Ditangkap

Duta Besar Inggris untuk Iran, Rob Macaire, kembali ke Iran untuk mengurus kesepakatan nuklir antara Iran, Inggris, dan negara-negara Eropa.

7 Februari 2020 | 16.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Duta besar Inggris untuk Iran Rob Macaire ditangkap saat hadir dalam unjuk rasa anti pemerintah Iran pada Sabtu, 11 Januari 2020. [DAILY MAIL]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Inggris untuk Iran, Rob Macaire, akhirnya kembali ke Tehran setelah sempat ditahan oleh otoritas setempat. Ia mengatakan bahwa hari ini adalah hari pertamanya kembali bertugas di Tehran.

"Saya baru saja kembali ke Tehran dari London. Kepergian ke London adalah hal yang sudah direncanakan sejak lama," ujar Macaire sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 7 Februari 2020.

Pada bulan Januari, Rob Macaire sempat ditahan oleh kepolisian Iran saat berkunjung ke unjuk rasa mahasiswa di Tehran terkait insiden jatuhnya penerbangan Ukrainan International Airlines. Ia ditangkap karena dianggap telah memprovokasi mahasiswa untuk berdemo menentang pemerintah.

Dalam insiden itu, Rob Macaire sempat berupaya menjelaskan kenapa dirinya bisa berada di tengah para pengunjuk rasa. Ia membantah telah memprovokasi mahasiswa karena kedatangannya untuk berbela sungkawa terhadap korban Ukrainan International Airlines yang dirudal militer Iran dan menewaskan 176 orang.

Untungnya, Rob Macaire tidak ditahan lama. Setelah beberapa jam di ruang tahanan, Ia dibebaskan. Dalam keterangan pemerintah Iran, Macaire diberi label sebagai "elemen yang tidak diinginkan". Tak lama kemudian, Rob Macaire dipanggil kembali ke London.

Kembali ke situasi sekarang, Rob Macaire menjelaskan bahwa kembalinya Ia ke Iran terkait kesepakatan nuklir antara Iran dengan negara-negara Eropa. Ia berkata, pemerintah Inggris berkomitmen untuk terus memastikan kesepakatan pembatasan nukilir antara Iran dan negara-negara Eropa terus berjalan walaupun Inggris sudah bukan lagi bagian dari Uni Eropa.

Bulan lalu, Inggris, Prancis, dan Jerman mengaktifkan mekanisme sengketa nuklir yang pada intinya meminta Iran untuk segera menghentikan pengayaan nuklir mereka. Ketiganya menyakini bahwa Iran kembali mengaktifkan sebagian jika bukan keseluruhan program nuklirnya pasca pembunuhan Jenderal Qaseem Soleimani oleh Amerika.

ISTMAN MP | REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus