Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pembalasan rambo rusia

Sebuah film di soviet "odinochnoe plavanis" menggambarkan seorang hero soviet yang menumpas kebatilan cia. dibintangi mikhail nozhkin. untuk menjawab film hero as seperti rambo. (ln)

26 Juli 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TELAH lahir pahlawan baru di bumi Soviet. Ia tidak berotot kawat bertulang besi. Tapi sabetan tangannya mampu merobohkan musuh-musuhnya seketika. Dari matanya yang cekung terpancar sukma Rusia dengan sapuan humanis. Sayang, ia harus tewas sebelum menikmati kejayaannya. Namun, begitulah skenario menghendaki. Kini, walau jutaan penonton telah menyaksikannya di gedung-gedung bioskop Soviet, tak satu pun yang menangisi kematiannya. Ia cuma simbol patriotik bangsa Rusia yang dilayarputihkan dengan sentuhan seni agitasi-propagandis. Kata seseorang yang sempat menonton film yang sedang laris ini, "Film itu bagus dan menghibur. Anak saya menyukainya. Tapi buat saya sendiri tak berkesan." Kendati begitu, ada juga penonton yang sempat berkomentar, "Film tersebut memperlihatkan makmurnya kehidupan orang Amerika." Kehadiran pahlawan yang diperankan oleh Mikhail Nohkin, 49, dalam film Odinoehnoe Plavanis (Solo Voyage) sebenarnya bukan cuma menghibur. Ia diharapkan bisa menjawab kehadiran hero Amerika yang tidak segan-segan menghambur-hamburkan darah sambil meleceh Rusia. Seperti halnya Rambo. Buat para pejabat kebudayaan di Moskow, figur Rambo yang dimainkan Sylvester Stallone dianggap perwujudan sikap anti-Soviet. Begitu juga dengan Rocky IV yang dianggap sangat hitam-putih dalam menjelek-jelekkan Rusia. Lalu bagaimana dengan pahlawan Soviet ini? Adakah dia seperti Rambo, yang bersenjatakan senapan mesin ringan mampu membebaskan tahanan Amerika yang disekap oleh Vietcong, kendati atasannya telah mengkhianatinya? Tentu saja tidak. Mereka sadar, jalinan konflik semacam itu terlalu rumit untuk dicerna penonton Soviet. Kultur mereka sendiri juga masih menabukan munculnya hal-hal itu ke atas permukaan. Karena itu, mereka menghadirkan Mikhail dalam sebuah plot sederhana: kebatilan pasti tunduk pada kebaikan. Maka, kisah itu dimulai dengan sekumpulan agen intel Amerika, CIA, di sebuah rumah mewah. Mereka membicarakan rencana menenggelamkan kapal penumpang Amerika dengan peluru kendali dari sebuah kapal lainnya. Rencana itu akan dibuat sedemikian rupa, mengesankan bahwa perbuatan terkutuk itu dilakukan dari sebuah kapal armada Soviet. Lalu ditunjuklah seorang perwira veteran Perang Vietnam untuk melaksanakan misi tersebut. Ia digambarkan sebagai tokoh yang kebengisannya sudah terkenal sejak masih berdinas di Vietnam. Untuk melengkapi gambaran tersebut, ia diperlihatkan muncul di rumah pelacuran. Kemudian dipertontonkan pula bagaimana ia menghabisi nyawa tukang pijatnya dengan mencekik lehernya. Misi yang diembannya ternyata berjalan tidak sesuai dengan rencana: peluru kendali melenceng mengenai sebuah yacht yang ditumpangi oleh pasangan suami-istri. Perahu pesiar tadi hancur berantakan. Namun, sang suami terdampar di pulau tandus. Di sana ia diselamatkan oleh orang-orang Soviet. Dari sinilah rencana keji itu terbongkar. Maka, Mikhail, komandan pasukan khusus, ditugasi mencari sekaligus menghabisi veteran perang Vietnam itu. Mikhail harus berburu dengan waktu, karena lawannya berniat menutup kekecewaannya dengan meluncurkan peluru kendali berkepala nuklir. Di penutup cerita, Mikhail dapat merobohkan lawannya. Misi pun berakhir. Namun, ketika ia sedang menyalakan rokok seorang anggota pasukannya, veteran Perang Vietnam yang sedang sekarat itu masih sempat menarik pelatuk dan menembak Mikhail dari belakang. Cerita pun tamat. Satu hal yang patut dicatat, film yang diarahkan oleh Mikhail Tumanishvili ini tampaknya berhati-hati untuk tidak terlalu menggambarkan bahwasanya semua orang Amerika jahat. Namun, sebagai karya propaganda, yang menghabiskan jutaan rubel (dengan pengambilan gambar di Cekoslovakia dan Kuba) mereka tak lupa menaruh Rusia di atas segala-galanya. J.R.L.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus