Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pembelaan Syah yang terbuang

Tuduhan kepada bekas syah iran sebagai penguasa yang kejam dan korup menjalar kemana-mana. setelah lama berdiam diri, reza pahlevi mulai memunculkan memoarnya. ia memuji kissinger dan nixon. (ln)

29 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERATNYA turun sampai sekitar 10 kilo. Mungkin jurubicaranya melebih-lebihkan ini, tapi bekas Syah Iran yang kini tinggal di Panama memang nampak kurus sekali. Dalam umurnya yang 60 tahun, ia malah kalah segar dibanding musuh besarnya, Ayatullah Khomeini yang 79. Tapi juru bicaranya menandaskan, kesehatan Syah baik. Adakah jiwanya juga sesehat itu dan tak menderita sindrom orang yang hilang kuasa, tak jelas. Waktu tinggal di wisma Angkatan Udara AS di San Antonio, Texas, sebelum ke Panama, ia diperlakukan sebagai VIP. Di hari kedatangannya ia pesan makan malam, daging sapi terbaik. Ketika yang disajikan kurang dari itu, karena juru masak sudah pulang, ia menolak. Ia agaknya merasa pemerintah Carter kurang ramah kepadanya. Hubungannya hanya hangat dengan bekas Menteri Luar Negeri Henry Kissinger dan bekas Presiden Nixon. Kedua tokoh itu sering mengunjunginya waktu ia masih tinggal di Cuernavaca, Meksiko. Di San Antonio, Kissinger juga yang sering berhubungan dengannya via telepon. Dalam bukunya, The White House Years, Kissinger memuji Syah --terutama sebagai sekutu AS yang setia. Karena itu dialah yang paling menyesali cara Presiden Carter memperlakukan bekas penguasa Iran itu. Seakan-akan AS telah melalaikan teman. Syah sebaliknya memuji Kissinger dan Nixon. Mereka "telah menunjukkan, bahwa. ada orang-orang Amerika yang tetap setia pada persahabatan mereka." Itu diucapkannya dalam memoarnya, Jawaban Kepada Sejarah yang baru mulai tersiar bagian-bagiannya di majalah Inggris Now ! dan majalah Prancis l 'Express. Memoar ini memang menyiratkan kekecewaannya kepada pemerintahan Carter, yang tak membantunya menjelang revolusi menggulung dirinya. Bahkan bekas raja itu merasa bahwa pemerintah Carter, yang mengirim Jenderal AU Robert Huyser di hari-hari terakhir kerajaan, ikut mempersiapkan kejatuhannya. Tak syak lagi, Jawaban Kepada Sejarab adalah sebuah pembelaan. Yang menarik ialah bahwa Syah tak pernah menyebut Ayatullah Khomeini dengan namanya. Sang Ayatullah yang kini menghendaki nyawanya itu hanya ia sebut sebagai "sang tokoh", "yang terhormat" dan, dengan kata yang lebih tajam, "si tua". Berikut ini kutipan dari memoar itu, diringkas di sana-sini: JENDERAL HUYSER DAN TIKUS Awal Januari 1979, saya menerima berita yang mengejutkan "Paduka, Jenderal Huyser ada di Teheran sejak beberapa hari ini!" Jenderal Huyser bukan orang sembarangan. Ia wakil komandan NATO, yang sudah pernah datang ke Teheran beberapa kali dan setiap kali ia selalu minta ketemu. Kali ini tentu bukan hanya kunjungan biasa saja. Acara Jenderal Huyser biasanya direncanakan sejak awal. Kali ini tidak. Sepi total. Kedatangannya sungguh-sungguh rahasia, penuh misteri. Saya bertanya kepada jenderal-jenderal saya. Mereka juga tak tahu apa-apa. Lalu apa sebenarnya yang hendak dilakukan jenderal itu di Iran Kehadirannya sungguh-sungguh tak biasa. Seseorang yang punya tanggungjawab besar seperti dia tak mungkin main umpet-umpetan tanpa alasan serius. Saya hanya ketemu dia sekali saja selama kunjungannya itu. Ia mendampingi Dubes (AS) Sullivan ketika saya bertemu terakhir kali dengan Dubes ini. Yang mereka ingin tahu dari saya adalah kapan hari dan jam kepergian saya dari Iran. Jenderal Huyser mengajukan usul kepada Jenderal Ghara-Baghi untuk melakukan perundingan dengan Mehdi Bazargan. Ghara-Baghi memberitahukannya kepada saya. Lalu keputusan apa yang hendak diambilnya? Yang saya tahu hanyalah bahwa Ghara-Baghi menggunakan kekuasaannya untuk menempatkan para perwira tinggi di bawah perintahnya untuk tidak bergerak. Dan satu demi satu jenderal-jenderal itu kini telah dibunuh. Kecuali Ghara-Baghi yang berhasil diselamatkan oleh Bazargan. Jenderal Huyser tinggal di Iran sampai beberapa hari setelah kepergian saya. Setelah mengatur agar para perwira tinggi meninggalkan Dr. Shapour Bakhtiar, pemimpin pemerintahan koalisi yang dibentuk untuk menjaga negeri di saat-saat krisisnya, maka yang tinggal agar missinya tercapai adalah pemenggalan tentara Iran. Huyser dengan segera dapat dipuaskan. Satu demi satu para jenderal dihukum mati . . . Di hadapan parodi yang mau meniru sebuah pengadilan, Jenderal Amir Hussein Rabii, panlima AU Iran, ditanyai peran apa yang dijalankan Jenderal Huyser. Ia pun menjawab kepada para hakim: "Jenderal Huyser melemparkan raja dari negeri ini seperti mencampakkan seekor tikus mati." SAVAK DAN OPOSISI Orang dengan seenaknya saja menyebutkan bahwa jutaan orang - yang bekerja pada SAVAK (dinas mata-mata Iran red). Sebuah dugaan yang tolol, sebab di SAVAK hanya ada 3.000 petugas di awal 1978 dan sampai 4.000 pada akhir tahun itu. SAVAK dibentuk di negeri kami untuk melawan subversi komunis. Saya tak berhak menilai sikap orang Barat terhadap orang-orang komunis di negeri mereka, karena mereka tak berbatasan langsung dengan Rusia. Menurut para "informan", para "tahanan politik" dalam penjara kami berjumlah 25.000 sampai 100.000. Tapi dalam penerbitan gelap berjudul "Kronik Penindasan" yang dicetak di Iran dan di pihak oposisi untuk menyerang SAVAK, dinyatakan bahwa dari 1968 sampai 1977 jumlah orang yang "ditangkap dengan alasan politik" adalah 3.164 orang Di Iran, SAVAK berhubungan langsung dengan perdana menteri. Kepala negara hanya ikut campur atas permintaan menteri kehakiman dalam hal pemberian grasi. Saya tak membuat kekecualian dalam hal ini. Maka saya sangat terharu, ketika saya mengetahui bahwa Amir Abbas Hoveyda, bekas PM, Jenderal Hassan, Pakravan, Nassiri dan Moghdam, semuanya bekas kepala SAVAK, telah meyakinkan sebelum disiksa dan dibunuh bahwa mereka tak pernah menerima perintah macam apa pun dari saya mengenai perlakuan terhadap seorang tertuduh atau terhukum. Tak seorang pun yang bisa menyebutkan kepada saya seorang tokoh politik yang telah "dibereskan " oleh SAVAK. Bulan November 1978, Jenderal Azhari, PM saya waktu itu, telah menangkap bekas kepala SAVAK Jenderal Nassiri dan sekitar 30 orang petugas di biro itu. KISSINGER Sekarang kepada saya dikatakan, bahwa saya seharusnya memberlakukan hukum perang dengan lebih keras. Ini akan dapat mengurangi kerugian negeri saya, tidak sebesar anarki berdarah yang kini ada di sana. Tapi seorang raja tak dapat menyelamatkan singgasananya dengan menumpahkan darah orang-orang senegerinya. Dalam pembuangan di Cuernavaca, saya merasa senang mendapat kunjungan dari Henry Kissinger dan bekas Presiden Nixon. Dengan kunjungan mereka itu, Tuan Kissinger serta Tuan Nixon telah menunjukkan bahwa ada beberapa orang Amerika yang tetap setia dalam persahabatan mereka -- dan bukan seperti mereka yang "melemparkan raja dari negerinya seperti mencampakkan seekor tikus mati." Sejauh mana pembelaan Syah yang sudah jatuh ini akan dipercaya orang ramai? Sejumlah saksi tentang penyiksaanoleh SAVAK -- termasuk dalam ha mencambuk dan mencabut kuku tahanan -- sudah banyak didengar. Salah satu saksi ialah penyair Iran yang pernah di tahan 102 hari, Reza Barahemi. Beberapa agen SAVAK dalam penga dilan revolusi Iran awal 1979 juga menyebutkan bahwa Syah sendiri ikut memerintahkan pembunuhan para tahanan, untuk menghindari bukti tentang penindasan terhadap oposisi. Hanya barangkali jumlah korban agak dilebih-lebihkan oleh musuhnya. Dalam wawancaranya dengan Oriana Falacci Oktober 1973 Syah mengatakan "Ketika Castro berkuasa (di Kuba red), ia membunuh sekurang-kurangnya 10.000 orang, sementara yang kalian serukan ialah Bravo, bravo, bravo ! Yah, dalam arti tertentu ia memang berhak mendapatkan tepuk tangan itu, sebab ia kini masih berkuasa. Tapi saya juga masih berkuasa. Dan saya berniat tetap di sini dengan menunjukkan bahwa dengan kekuatan orang dapat melakukan banyak hal . . . "

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus