Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pemilik Kucing di Selandia Baru Buat Buku Kenakalan Piaraannya

Pemilik kucing, Lisa Peckitt, bakal meminta bantuan dana untuk mencetak lebih banyak buku ini agar bisa dibeli masyarakat Selandia Baru.

17 Oktober 2019 | 07.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemilik kucing Stig, Lisa Peckitt, berfoto dengan kucing kesayangannya. Stuff

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Timaru - Seorang perempuan paruh baya asal Timaru, Selandia Baru mengadopsi seekor kucing berbulu putih dan coklat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia tidak menyangka dua tahun kemudian bakal memiliki 15 ribu follower di sosial media dan bakal menerbitkan buku mengenai kucing jenis Norwegian Forest.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Awalnya saya sempat berpikir akan mengadopsi kucing lain saja,” kata Lisa Peckitt, yang mengadopsi kucing Stig, seperti dilansir Stuff pada Rabu, 16 Oktober 2019.

Awalnya, Peckitt menilai Stig kerap membuat masalah dengan menggigit sepatu, kaos, dan barang milik tetangga. Ini terjadi saat dia pindah dari daerah pedesaan ke kota.

Dia lalu merangkai cerita dengan akhir kata berima. “Saya sering membuat cerita dengan kalimat berima dan saya mulai berpikir soal itu,” kata dia. “Ternyata rasanya cukup menyenangkan.”

Peckitt lalu mengumpulkan berbagai foto yang bisa terkoneksi dengan kata-kata dari cerita berima yang dibuatnya. Dia lalu menjadikannya buku sebanyak sepuluh eksemplar dengan judul ‘The Norwegian from New Zealand with the Very Sticky Paws’.

Peckitt lalu membagikan buku itu kepada tetangga yang menjadi korban kejahilan Stig, yang kerap merusak barang-barang.

“Seorang bocah berusia empat tahun menyukai buku itu lalu berperilaku seperti Stig dengan menggigit barang di mulutnya,” kata Peckitt.

Karena buku yang dibuatnya mendapat perhatian tetangga, Peckitt berencana meminta donasi Skema Masyarakat Kreatif untuk mendanai pencetakan buku sebanyak 50 eksemplar, yang telah diupdate.

“Jika buku itu beredar di area Timaru, Selandia Baru, maka itu sudah cukup bagi saya,” kata dia. Peckitt mengaku optimistis buku itu bisa dicetak lebih banyak karena banyaknya follower akun Stig di sosial media.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus