Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vietnam akan menyelenggarakan pemakaman kenegaraan pekan depan untuk Nguyen Phu Trong, pemimpin Partai Komunis yang berkuasa. Ia meninggal pada Jumat lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akan ada dua hari berkabung nasional pada 25-26 Juli, kata pernyataan pemerintah. Pemakaman kenegaraan akan dilakukan pada hari kedua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama masa berkabung tidak akan ada hiburan publik. Bendera di kantor-kantor dan tempat-tempat umum lainnya akan dikibarkan setengah tiang.
Trong meninggal pada usia 80 tahun setelah memegang posisi paling berkuasa di Vietnam selama 13 tahun. Ia menjadi saksi pertumbuhan ekonomi Vietnam yang cepat, tindakan keras antikorupsi selama bertahun-tahun, dan kebijakan luar negeri yang pragmatis.
Tugasnya untuk sementara dilimpahkan kepada Presiden To Lam, seorang bintang yang sedang naik daun di Partai Komunis. To Lam bisa semakin mengokohkan berkuasa jika diizinkan tetap menjabat sebagai presiden.
Pernyataan pemerintah menyebut kematian Trong sebagai kehilangan besar bagi partai, negara, rakyat Vietnam dan keluarganya. "Setelah hampir 60 tahun berkarya, Trong telah memberikan banyak kontribusi yang hebat dan luar biasa bagi perjuangan revolusioner Partai dan bangsa yang gemilang," ujarnya.
Selama masa jabatannya sebagai ketua partai, Trong telah menjalankan kebijakan luar negeri yang pragmatis, termasuk memelihara hubungan dengan Amerika Serikat. Para pemimpin asing, termasuk Presiden AS Joe Biden, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, telah mengirimkan ucapan belasungkawa kepada rakyat Vietnam dan keluarganya, menurut pernyataan dari Partai Komunis Vietnam.
REUTERS
Pilihan editor: Kecolongan Drone Houthi, Israel Balas Serang Pelabuhan Al-Hudaydah di Yaman