Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menara Eiffel di ibu kota Prancis, Paris, yang telah ditutup selama lima hari karena pemogokan pekerja, akan dibuka kembali pada Minggu 25 Februari. Hal ini setelah manajemen monumen mengumumkan kesepakatan telah dicapai dengan serikat pekerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penutupan yang terjadi sejak Senin pekan lalu di salah satu lokasi wisata paling terkenal di dunia ini merupakan yang kedua dalam dua bulan terakhir. Ini sebagai protes atas apa yang menurut serikat pekerja tidak mencukupinya investasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Operator menara SETE mengatakan pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja pada Sabtu, “di mana para pihak akan secara teratur memantau model bisnis perusahaan, investasi dalam pekerjaan dan pendapatan melalui badan yang akan bertemu setiap enam bulan.”
Dengan tujuan untuk menyeimbangkan pembukuan pada 2025, kedua belah pihak juga sepakat untuk melakukan investasi sekitar 380 juta euro hingga 2031 untuk pekerjaan dan pemeliharaan menara tersebut, kata pernyataan itu.
SETE menyampaikan permintaan maaf kepada pengunjung yang terjebak dalam aksi mogok kerja, yang mengakibatkan hilangnya sekitar 100.000 pengunjung selama lima hari.
Menara Eiffel mencatat kekurangan sekitar 120 juta euro selama pandemi Covid pada 2020 dan 2021.
SETE telah menerima rekapitalisasi sebesar 60 juta euro, yang menurut serikat pekerja tidak mencukupi mengingat diperlukannya pekerjaan pemeliharaan besar-besaran, termasuk pengecatan baru.
Jumlah pengunjung turun tajam selama Covid karena penutupan dan pembatasan perjalanan, tetapi pulih menjadi 5,9 juta pengunjung pada 2022 dan 6,3 juta wisatawan pada tahun lalu.
Mahakarya arsitek Gustave Eiffel ini telah dicat ulang sebanyak 19 kali sejak dibangun untuk Pameran Dunia pada 1889.
Pilihan Editor: Menara Eiffel Tutup karena Pemogokan, Wisatawan Kecewa
ARAB NEWS