Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pemukim Israel Bunuh Seorang Warga Palestina Lagi

Para pemukim Israel menyerang dua warga desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki, menewaskan satu pria dan membakar sebuah mobil.

3 Desember 2023 | 16.51 WIB

Asap terlihat selama konfrontasi antara pemukim Israel dan warga Palestina setelah insiden di mana seorang pria bersenjata Palestina membunuh dua pemukim Israel, dekat Hawara di Tepi Barat yang diduduki Israel, 27 Februari 2023. (Reuters)
Perbesar
Asap terlihat selama konfrontasi antara pemukim Israel dan warga Palestina setelah insiden di mana seorang pria bersenjata Palestina membunuh dua pemukim Israel, dekat Hawara di Tepi Barat yang diduduki Israel, 27 Februari 2023. (Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemukim Israel menyerang dua warga desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki, Sabtu malam, menewaskan satu pria dan membakar sebuah mobil, kata otoritas Palestina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Layanan ambulans Palestina mengatakan pria berusia 38 tahun di kota Qarawat Bani Hassan, di Tepi Barat bagian utara, ditembak di bagian dada dan tewas ketika warga menghadapi para pemukim dan tentara Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Militer Israel mengatakan tentara tiba di lokasi kejadian dan menggunakan cara membubarkan kerusuhan serta tembakan tajam untuk membubarkan konfrontasi antara warga dan pemukim. Mereka mengatakan bahwa warga Palestina menembakkan kembang api sebagai tanggapan dan seorang Israel serta empat warga Palestina terluka. Insiden itu sedang diperiksa dan telah diserahkan ke polisi, katanya.

Dalam insiden lain, Wajih Al-Qat, kepala dewan lokal desa Madama dekat kota Nablus di Tepi Barat utara, mengatakan sekelompok sekitar 15 pemukim membakar mobil dan memecahkan jendela sebuah rumah dengan batu.

Tidak ada komentar dari militer Israel atas kejadian tersebut.

Serangan tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian insiden serupa yang melibatkan pemukim ilegal Yahudi yang mendapat kecaman dari para pemimpin dunia termasuk Presiden AS Joe Biden, yang pemerintahannya akan memberlakukan larangan visa terhadap pemukim ekstremis.

Kekerasan di Tepi Barat, yang diinginkan Palestina sebagai bagian dari negara merdeka di masa depan, telah meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan perluasan permukiman Yahudi dan upaya perdamaian yang didukung AS terhenti selama hampir satu dekade.

Kekerasan tersebut, yang mencapai tingkat tertinggi dalam 15 tahun terakhir pada tahun ini, semakin meningkat setelah Israel melancarkan invasi ke daerah kantong terpisah di Gaza sebagai tanggapan atas serangan mematikan oleh kelompok militan Palestina Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.

Yesh Din, sebuah kelompok hak asasi manusia yang memantau kekerasan pemukim, mengatakan setidaknya ada 225 insiden kekerasan pemukim di 93 komunitas Palestina sejak perang dimulai.

Sebelum insiden Sabtu, disebutkan setidaknya sembilan warga Palestina tewas dalam serangan tersebut.

Dalam insiden terpisah di dekat Nablus, pihak berwenang Palestina mengatakan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun meninggal karena luka-lukanya setelah ditembak dalam sebuah insiden di mana militer Israel mengatakan dia mengacungkan pisau ke tentara di sebuah pos pemeriksaan.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus