Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Penemu Vaksin AstraZeneca Minta Inggris Sumbangkan Vaksin daripada untuk Booster

Profesor Dame Sarah Gilbert mengatakan Inggris lebih baik sumbangkan surplus vaksin Covid-19 ke negara yang membutuhkan daripada untuk booster.

11 September 2021 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sosok Sarah Gilbert menjadi perbincangan setelah pembuat vaksin Covid-19 AstraZeneca ini tidak mengambil keuntungan dari hak paten vaksin AstraZeneca, sehingga bisa diproduksi dalam jumlah besar dengan harga murah. Foto : John Lawrence/REX/Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor Oxford penemu vaksin AstraZeneca, Dame Sarah Gilbert, mengatakan tidak semua orang memerlukan suntikan ketiga vaksin Covid-19 atau booster untuk saat ini, dan mengatakan kelebihan vaksin seharusnya didistribusikan ke negara lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepada Daily Telegraph, Profesor Dame Sarah Gilbert pada Kamis mengatakan tingkat vaksinasi di Inggris saat ini sudah cukup bahkan terhadap varian Delta yang lebih menular.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya pikir kita tidak perlu memberi booster ke semua orang," kata Sarah Gilbert, pemimpin tim peneliti vaksin AstraZeneca yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan biofarmasi AstraZeneca, dikutip dari The Independent, 10 September 2021.

Ia mengatakan dosis pertama memiliki dampak paling besar untuk kekebalan, dan menyarankan agar Inggris mengirim lebih banyak vaksin ke negara-negara di mana hanya sejumlah kecil orang yang telah divaksinasi.

Sarah Gilbert mengatakan hanya orang tua dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah yang harus mendapat suntikan ketiga, tetapi tidak perlu memberi dosis penguat atau booster ke semua orang.

Data tentang efektivitas vaksin booster dilaporkan telah disampaikan kepada Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi Inggris (JCVI) Rabu kemarin, The Times melaporkan.

Menurut Sky News, pemerintah Inggris berniat untuk terus maju dengan program vaksinasi booster, tetapi para menteri sedang menunggu untuk menerima rekomendasi akhir.

Vaksin booster Pfizer diharapkan akan disetujui dalam beberapa hari mendatang oleh JCVI, setelah data baru menunjukkan bahwa vaksin tersebut memberikan peningkatan antibodi beberapa kali lipat.

Data yang disajikan kepada JCVI pada Kamis menunjukkan bahwa suntikan booster Pfizer sama efektifnya dengan mereka yang sebelumnya telah diberi vaksin AstraZeneca.

Namun, booster AstraZeneca hanya akan diberikan kepada mereka yang sebelumnya disuntik vaksin AstraZeneca.

Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan akan menawarkan suntikan ketiga vaksin Covid-19 pada Oktober sebagai persiapan untuk musim dingin ketika jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 diperkirakan akan melonjak.

JCVI telah memutuskan bahwa dosis ketiga harus ditawarkan kepada sekitar setengah juta orang yang memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah.

Tetapi Menteri Vaksin Nadhim Zahawi mengatakan pada Selasa, pemerintah memiliki rencana yang lebih besar, dan mengharapkan layanan kesehatan Inggris NHS untuk meluncurkan program yang menawarkan dosis ketiga kepada sekitar 35 juta orang.

NHS diperkirakan berencana untuk menggabungkan skema booster dengan program vaksin flu tahunan, yang dimulai bulan ini, menurut The Independent.

DAILY TELEGRAPH | THE INDEPENDENT | SKY NEWS | THE TIMES

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus