Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Penghormatan Untuk Para Mendiang

KTT non-blok pekan lalu, berakhir. indira bertekad memperkukuh kembali persatuan anggota. tak ada kutukan buat uni soviet.

19 Maret 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JIKA Anda mencari sapi atau babi dalam daftar makanan resmi KTT Non-Blok ke-7 di New Delhi, Anda akan kecewa. Tuan rumah telah mencoret kedua jenis makanan itu dari menu resmi atas pertimbangan agama. Babi haram bagi umat Islam. Sapi binatang suci bagi orang Hindu. "Kami tidak mau mendapat persoalan karena makanan," kata seorang anggota panitia penyelenggara. Tanpa soal makanan toh sudah cukup banyak masakan yang dibawa 3.000 utusan dari 101 negara ke forum KTT Non-Blok ini. Antara lain: beda pendapat mengenai mengembalikan cita-cita Non-Blok pada jalur yang digariskan para pendiri gerakan itu dalam konperensi puncak pertama di Beograd, Yugoslavia, 1961. Gerakan Non-Blok sejak dipimpin Presiden Kuba Fidel Castro, yang terpilih tahun 1979, dinilai banyak anggota cenderung ke kiri. Masalah lain yang juga mengundang debat panjang adalah perkara mendudukkan Heng Samrin pada kursi Kampuchea. Lagi-lagi Castro, sponsor utama Heng Samrin, gagal memaksakan kehadiran rezim yang didukung Vietnam itu. Penentang keinginan itu adalah kelompok ASEAN yang menginginkan kursi itu diberikan pada Norodom Sihanouk. Dan seperti pertemuan puncak Non-Blok di Havana, 1979, kursi Kampuchea kali ini kembali kosong. Libya juga gagal mengusir Mesir dari KTT. Tapi pendukung Uni Soviet berhasil melunakkan peserta sidang yang menghendaki nama negara itu dicantumkan dalam deklarasi sebagai negeri yang melakukan invasi ke Afghanistan. Dalam deklarasi yang diumumkan pada penutupan KTT, berlangsung sehari lebih lama dari yang direncanakan, seruan penarikan mundur pasukan asing dari Afghanistan sama sekali tidak menyebut nama Uni Soviet sebagai penyerbu. Sengketa Iran-Irak yang sudah berlangsung selama 30 bulan itu juga tidak terlerai oleh konperensi ini. Hingga urutan kursi peserta yang disusun menurut abjad jadi kacau. Tuan rumah terpaksa menempatkan Iran dan Irak, yang seharusnya berdampingan, di kursi yang berjauhan. Mengenai ketegangan antaranggota tersebut, Perdana Menteri India Indira Gandhi mengatakan bahwa hal itu tidak membatalkan keyakinan dasar Non-Blok untuk tetap berada di luar blok militer. Sekalipun sekarang, menurut Indira, tekanannya pada masalah ekonomi. "Tujuan kita adalah perdamaian dan pengurangan ketidakseimbangan dalam ekonomi," katanya. Deklarasi New Delhi mengimbau masalah utang internasianal kembali ditinjau. Peninjauan dimaksudkan sebagai tindakan darurat meringankan beban negara berkembang dalam membayar pinjaman mereka. "Kami tidak tampil dengan cetak biru," kata Indira kepada majalah Neseek "tetapi kami akan mendesak negara yang ekonominya maju untuk memulai pembicaraan serius." Gerakan Non-Blok, dalam pertemuan puncak pertama di Beograd dihadiri 25 negara, sekarang menghimpun sekitar separuh penduduk dunia. Dalam/Dewan Keamanan PBB, kini mereka menduduki delapan kursi dari 15 negara anggota. Untuk pertama kali sejak belasan tahun, kalau mau mereka bisa menggagalkan suatu resolusi. Sebab untuk mengesahkan suatu resolusi diperlukan sembilan suara setuju. Untuk masa empat tahun mendatang gerakan Non-Blok akan dipimpin oleh India - menggantikan Kuba yang memegang jabatan itu sejak Konperensi Havana. India punya banyak waktu untuk memulihkan persatuan di kalangan negara anggota. "Persatuan Non-Blok adalah penghormatan terbaik yang dapat kita berikan kepada para pendiri gerakan ini: Nehru, Sukarno, Nasser, Tito, dan Nkrumah," kata Indira yang mengeduk kas negara jutaan dollar untuk membiayai konperensi ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus