Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Insiden perahu tenggelam di Missori, Amerika Serikat, pada Kamis 19 Juli 2018, yang menewaskan 17 orang menyisahkan kisah pilu korban selamat. Korban selamat itu bernama Tia Coleman. Dia menuturkan kepada wartawan sebagaimana dikutip Al Jazeera, mengenai kehilangan sembilan anggota keluarganya pada saat musibah itu terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situasi di danau Table Rock Lake. [http://www.kake.com]
"Mereka semua tewas dalam musibah tenggelamnya perahu wisata di danau akibat tiupan badai," katanya kepada televisi lokal. Dia menambahkan, saat kejadian, kapten kapal mengatakan kepada penumpang bahwa mereka tak perlu jaket pelampung.
"Kapten mengatakan kepada kami, tidak perlu mengenakan jaket pelampung. Dia bilang, kami tak membutuhkannya. Sesuai arahan kapten, seluruh penumpang tak memakai jaket pelampung. Saya mendengar jelas arahan kapten," kata Coleman kepada Fox59.
"Saya dan sepupu saya selamat. Sementara sembilan lainnya meninggal," ucapnya. "Namun ketika kami benar-benar membutuhkannya (jaket pelampung), semuanya terlambat. Saya yakin banyak orang yang tidak sempat mengenakan jaket pelampung."Situasi di danau Table Rock Lake. [http://www.ky3.com]
"Saya kehilangan semua anak saya. Saya kehilangan suami, mertua perempuan dan laki-laki serta anggota keluarga saya lainnya," Coleman menambahkan.
Pada insiden kecelakaan ini, kapten kapal di antara 14 korban selamat, lima orang lainnya mengalami luka-luka.
Kapal wisata ketika tenggelam di danau Table Rock Lake dekat Kota Branson, negara bagian Missouri, Amerika Serikat, membawa 31 penumpang. Dari jumlah tersebut, 17 orang tewas, lima di antara korban tewas berusia di bawah 16 tahun. Badan Keselamatan Transportasi Nasional dan Pengawal Pantai Amerika Serikat sedang melakukan investigasi mengenai kejadian tersebut.