Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1947
Aung San, tokoh kemerdekaan Myanmar, dibunuh.
1948
Myanmar merdeka.
1962
Kudeta militer Myanmar dipimpin oleh Jenderal Ne Win.
1976
Demonstrasi-demonstrasi mahasiswa.
1987
Protes-protes massa terhadap keterpuruk-an ekonomi. PBB me-nempatkan Myanmar dalam kelompok negara terbelakang (least-developed country).
Agustus 1987
Para elite politik Myanmar melakukan pertemuan serius untuk membahas krisis ekonomi. Untuk pertama kali, Myan-mar kekurangan beras.
Juni-Juli 1988
Protes-protes mahasiswa kembali terjadi menen-tang pemerintahan militer. Protes dibalas dengan penembakan dan pem-bantaian besar-besaran atas mahasiswa.
Agustus 1988
Militer mendirikan badan State Law and Order Reconstruction Council, yang berkuasa atas jalannya pemerintahan dan kehidupan bernegara di Myanmar.
September 1988
Kembali terjadi demonstrasi, dan ratusan penduduk sipil dibantai. SLORCH menerapkan Undang-Undang Darurat Perang.
Juli 1989
Aung San Suu Kyi dikenai tahanan rumah.
Mei 1990
National League for Democracy (NLD) meme-nangi pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen, dengan 80 persen suara. Tapi, SLORCH membatalkan pembentukan parlemen. Hasil pemilu tidak diabaikan.
Akhir 1990
Anggota parlemen dari NLD yang dipim-pin oleh Dr. Sein Win (sepupu Aung San Suu Kyi) membentuk The National Coalition Government of the Union of Burma (NCGUB), pemerin-tahan Myanmar di pengasingan yang bertugas melakukan lobi internasional untuk kembalinya demokrasi di Myanmar.
1991
Aung San Suu Kyi mendapat hadiah Nobel perdamaian.
1995
SLORCH membebaskan Suu Kyi dari tahanan rumah, tapi tetap mengawasi gerakannya dengan sangat ketat.
Maret 1999
Suu Kyi menyatakan, sudah 145 anggota parlemen ditahan oleh SLORCH.
Pertengahan Mei 2000
para anggota parlemen di Myanmar ditangkap oleh pemerintah militer menjelang peringatan 10 tahun pemilu yang memenangkan NLD.
BB ( dari berbagai sumber)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo