Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS

5 September 2024 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengunjungi Universitas Pasukan Khusus Rusia di Gudermes, Rusia 20 Agustus 2024. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Kamis 5 September 2024 bahwa dia mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS pada November. Pernyataan ini dilontarkan Putin sehari setelah Amerika menuduh Moskow melakukan campur tangan dalam pilpres.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pertama, (Presiden AS Joe) Biden merekomendasikan semua pendukungnya untuk mendukung Nyonya Harris,” kata Putin saat sesi tanya jawab di Forum Ekonomi Timur Rusia di Vladivostok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biden mengundurkan diri dari pencalonan pada Juli di tengah kekhawatiran tentang usia dan kesehatannya, sehingga mendukung Wakil Presiden Harris untuk memimpin Partai Demokrat.

“Di sini, kami akan melakukan hal itu juga, kami akan mendukungnya,” kata Putin kepada hadirin sambil tersenyum masam.

“Dia tertawa dengan sangat menular sehingga menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja,” kata pemimpin Rusia itu.

“(Mantan Presiden AS Donald) Trump telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sebanyak yang pernah dijatuhkan oleh presiden mana pun sebelumnya, dan jika Harris melakukannya dengan baik, mungkin dia akan menahan diri dari tindakan tersebut.”

Pada Februari, Putin lebih mendukung Biden dibandingkan Trump, dan menyebut presiden saat ini lebih “mudah diprediksi”. Gedung Putih meminta Putin untuk "tidak ikut" dalam pemilu AS sebagai tanggapannya.

Putin sering berkomentar mengenai isu-isu politik dan sosial di Amerika Serikat, sering kali dengan cara yang mengejek. Dia mengatakan pada tahun lalu bahwa sistem politik AS "busuk" dan Washington tidak bisa menguliahi negara lain tentang demokrasi.

Para pejabat AS telah berulang kali memperingatkan upaya negara-negara asing untuk ikut campur dalam pemilu AS mendatang, dan menuduh Moskow berusaha mempengaruhi pemungutan suara di AS sejak pemilu pada 2016 antara Trump dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.

KAMPANYE INFORMASI

Trump mengatakan dia akan mengakhiri konflik Ukraina dalam waktu "24 jam" jika dia terpilih kembali dan memuji Putin sebagai "orang yang sangat cerdas" yang telah berulang kali mengakali Amerika Serikat.

Putin mengatakan pada Juli bahwa ia menganggap komentar Trump tentang mengakhiri pertempuran dengan cepat adalah “cukup serius”. Ia juga mengecam hukuman pengadilan AS terhadap mantan taipan real estate itu sebagai “persekusi”.

Komentar kedua pemimpin tersebut memicu kecurigaan bahwa Putin akan lebih bersimpati pada kepresidenan Trump. Meski demikian, Kremlin menegaskan siapa pun yang menang tidak akan membuat perbedaan dalam konflik Ukraina.

Komentar Putin muncul sehari setelah Amerika Serikat mendakwa dua pegawai jaringan berita milik negara Rusia, RT, dan memberikan sanksi kepada editor utamanya.

Sepuluh individu dan dua entitas yang diberi sanksi oleh Departemen Keuangan AS termasuk pemimpin redaksi RT Margarita Simonyan dan wakilnya Elizaveta Brodskaia.

Washington menuduh mereka mencoba mempengaruhi pemilu AS yang akan datang, sebuah tuduhan yang dikecam oleh Kementerian Luar Negeri Rusia sebagai tuduhan palsu.

“Ini jelas merupakan operasi, sebuah kampanye informasi… yang telah lama dipersiapkan dan diperlukan menjelang tahap terakhir siklus pemilu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova kepada kantor berita negara RIA Novosti.

Dia menambahkan bahwa “tentu saja, (sebuah tanggapan) sedang dipersiapkan”, dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan keras dan akan membuat “semua orang bergidik”.

Sebagian besar media AS telah mengurangi atau menarik staf mereka dari Rusia sejak Moskow melancarkan serangan terhadap Ukraina di tengah undang-undang yang menargetkan pemberitaan independen mengenai konflik tersebut.

CHANNEL NEWSASIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus