Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

PLO mulai berarti

Plo mulai mendapat perhatian besar dari beberapa negara eropa, luigi granelli anggota parlemen italia mengatakan bahwa negaranya bisa mengakui plo. sikap yang makin mendekat antara plo dengan eropa. (ln)

6 Oktober 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ORGANISASI Pembebasan Palestina (PLO rupanya mulai mendapat perhatian besar dari beberapa negara Eropa. Bukan tak mungkin ini merupakan titik balik dari perjanjian Camp David. Terutama sejak Mesir secara sepihak mengadakan pendekatan dengan Israel di bawah payung Amenka Serikat. Luigi Granelli, anggota parlemen Italia dari Partai Kristen Demokrat, mengatakan bahwa negaranya bisa saja mengakui PLO walaupun sekutunya dalam Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) mungkin bersikap lain. Tapi, lanjutnya, adalah lebih baik kalau juga anggota MEE lainnya setuju. Granelli juga menjabat penasehat politik luar negeri pada partai yang berkuasa di Italia itu. Dia berbicara dalam suatu pertemuan di Roma pekan lalu tentang 'Hak Rakyat Palestina'. Pernyataan ini tentu saja ditanggapi dengan gembira oleh perwakilan PLO di Roma. Ini merupakan kesempatan baik buat pemimpin PLO Yasser Arafat berkunjung ke Roma sebelum akhir tahun, kata M.M. Hammad. Jika itu betul, Italia satu-satunya dari 9 negara MEE yang akan dikunjungi Arafat. Dan ini mungkin akan menimbulkan gelombang baru di kalangan MEE yang selama ini berusaha mengkoordinasikan politik luar negerinya. Memang akhir-akhir ini Italia, Perancis dan Irlandia kelihatannya agak lebih terbuka terhadap PLO daripada Inggeris dan Negeri Belanda. Sikap mereka ini tentu saja tak terlepas dari kekhawatiran terhadap kemungkinan berulangnya 'embargo minyak'. Kalau hal serupa ini terjadi lagi sebagai akibat sengketa Palestina, mereka minimal berharap untuk dikecualikan. Perobahan sikap terhadap PLO pernah menggemparkan ketika Kanselir Austria Bruno Kreisky memprakarsai suatu pertemuan bertiga dengan bekas Kanselir Jerman Barat Willy Brandt dan Arafat Juli lalu di Wina. Menyusul pertemuan itu, Jurgen Mollemann, tokoh partai politik Jerman lainnya pergi ke Beirut menemui Arafat dan tokoh PLO lainnya. Di sana dia menjanjikan dukungan negara MEE terhadap 'hak yang sah dari rakyat Palestina'. Meskipun ini secara resmi dibantah pemerintah Bonn Mollemann menegaskan bahwa dia sudah mendapat restu dari Menlu Hans Dietrich Genscher untuk kunjungan tersebut. Mollemann memang separtai dengan Genscher. Suatu kontak yang makin mendekat antara PLO dengan Eropa terlihat juga dari kunjungan Arafat ke Spanyol baru-baru ini. Dia disambut hangat oleh Perdana Menteri Adolfo Suarez. Buat Spanyol kunjungan Arafat ini sungguh berarti, demikian seorang pejabat pemerintah di Madrid yang mengaitkannya dengan masalah suplai minyak, karena besarnya dukungan negara Arab--produsen minyak --terhadap kegiatan PLO. Bahkan di Sidang Umum PBB, Menlu Perancis Jean Francois Poncet telah mendesak Israel dan Palestina untuk mulai mengadakan dialog. Dia juga mengutuk penyerbuan (Israel) yang berulang-ulang ke selatan Libanon, walaupun tidak menyebut nama Israel. Begitu pula suara Menlu Austria Willibald Phar yang juga berbicara di Sidang Umum PBB pekan lalu. "Penyelesaian masalah Timur Tengah hanya bisa dicapai melalui perundingan langsung dengan rakyat Palestina," ujarnya. Dan, menurut dia, sebagian besar rakyat Palestina telah menerima PLO sebagai wakilnya. "Maka itu perundingan hanya mungkin dengan PLO," kata Phar. Lebih jauh lagi himbauan Menlu Irlandia Michael O'Kennedy. Atas nama negara-negara MEE dia mengajak untuk menghormati hak rakyat Palestina, termasuk hak untuk mempunyai tanah air. Dan dia menghimbau Sekjen PBB untuk mengadakan konferensi Timur Tengah. Dalam rangka perjanjian Camp David, usaha segi-tiga (AS, Mesir dan Israel) masih dilanjutkan untuk menyelesaikan masalah Palestina. Tapi usaha ini, walaupun terbatas pada soal hak otonomi (bukan negara Palestina), masih mengambang. Antara lain karena dialog mereka dengan PLo belum terjadi. Namun Robert Strauss. utusan istimewa Presiden Carter dalam melaksanakan perjanjian Camp David, sudah mendekati Raja Hussein dari Jordania yang belakangan ini akrab lagi dengan Arafat. Carter pun, demikian suatu berita dari Kuwait pekan lalu, sudah meminta Andrew Young, bekas dutabesar AS di PBB, supaya membuka kembali kontaknya dengan PLO. Semua perkembangan tadi sekaligus memberi pengakuan baru pada PLO bukan lagi melulu organisasi teroris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus