Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Prospek Perdana Menteri Belanda Mark Rutte untuk membentuk pemerintahan baru memudar setelah pada Sabtu, 3 April 2021, mitra koalisi penting bagi pemerintah Belanda, menolak untuk bergabung dengan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Rutte.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rutte dengan raihan suara yang tipis, lolos dari mosi tidak percaya pada Jumat, 2 April 2021. Mosi tidak percaya dicetuskan setelah parlemen tidak menyukai perilaku Rutte selama pembahasan pembentukan pemerintahan baru.
“Kami tidak ingin kembali ke bisnis seperti biasa. Kami tidak bisa menjadi bagian untuk pemerintahan Rutte yang keempat,” kata Ketua Partai ChristienUnie, Jan Sagers dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Nederlands Dagblad.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. AP/Peter Dejong
Baca juga: Oposisi Belanda Menuduh Mark Rutte Berbohong
Partai ChristienUnie adalah satu dari total empat partai dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Partai VVD, yakni partai yang menggolkan Rutte ke kursi Perdana Menteri sejak 2017.
Rutte menjadi orang nomor satu di Belanda sejak 2010 dan telah menjadi sosok berpengaruh di Uni Eropa. Rutte memenangkan pemilihan umum Belanda dua pekan lalu.
Akan tetapi, Rutte selamat dengan raihan suara tipis dari mosi tidak percaya, yang menuduhnya tidak berbicara jujur soal dugaan dia telah memberikan jabatan pada seorang anggota parlemen yang terkenal kritis dari partai lain.
Semua partai di luar koalisi, memberikan suara agar Rutte segera diganti.
Sebelumnya pada Jumat kemarin, Rutte mengatakan dia tidak akan menyerah dalam membentuk pemerintahan yang baru. Rutte memperkirakan dia akan kembali melakukan pembicaraan soal pembentukan pemerintah pada beberapa pekan ke depan.
Sedangkan parlemen Belanda pada pekan depan dijadwalkan akan menunjuk sebuah tim independen yang bertugas memetakan cara agar pembentukan pemerintahan kembali berjalan.
Sumber: Reuters