Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir beberapa jembatan dan terowongan di Kota New York pada dalam demo hari Senin, 8 Januari 2024, menuntut gencatan senjata segera dalam konflik Hamas Israel yang telah berlangsung selama tiga bulan. Namun aksi mereka dihentikan polisi, yang menangkap ratusan dari mereka dan membuka kembali jalan raya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Puluhan pengunjuk rasa yang meneriakkan yel-yel duduk di pintu masuk jembatan Brooklyn, Manhattan dan Williamsburg di seberang East River, serta di Terowongan Holland yang menghubungkan Kota New York dengan New Jersey di seberang Sungai Hudson.
Polisi menangkap 325 demonstran, kata juru bicara Departemen Kepolisian New York, dan semua lokasi telah dibersihkan sebelum tengah hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walikota New York Eric Adams mengatakan hak untuk melakukan protes tidak memberikan hak kepada masyarakat untuk memblokir jembatan.
“Tujuannya adalah untuk melakukan protes secara damai tanpa menimbulkan gangguan besar terhadap kota, beberapa orang melintasi jembatan untuk pergi ke tempat kerja mereka, beberapa dari mereka menghadapi masalah darurat yang nyata,” kata Adams.
Video yang diunggah di media sosial selama protes menunjukkan para demonstran meneriakkan: "NYPD, KKK, IDF, semuanya sama," merujuk pada Departemen Kepolisian New York, Ku Klux Klan, dan Pasukan Pertahanan Israel.
Para pengunjuk rasa di Terowongan Holland membawa spanduk bertuliskan "Hentikan pengepungan di Gaza", "Gencatan Senjata Sekarang", dan "Akhiri pendudukan".
Protes tersebut diorganisir oleh Suara Yahudi untuk Perdamaian, Gerakan Pemuda Palestina dan Sosialis Demokratik Amerika cabang New York, di antara kelompok advokasi lainnya, kata mereka di X, yang sebelumnya bernama Twitter.
“Pengepungan di Gaza harus diakhiri dan saya siap mempertaruhkan nyawa saya untuk mengakhirinya,” kata seorang pengunjuk rasa ketika dia dibawa pergi oleh seorang petugas polisi dengan tangan di belakang punggungnya, seperti yang ditunjukkan dalam video.
REUTERS