Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Prancis pada Minggu, 7 Juli 2024, menyelenggarakan pemilu parlemen putaran kedua yang hasilnya bisa membentuk ulang panggung politik negara itu. Hasil jajak pendapat sementara Partai National Rally yang beraliran sayap kanan diproyeksi akan menang tipis pemilu dari partai berkuasa saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika proyeksi itu benar terjadi, maka bisa mendorong pada kekacauan parlemen beberapa Minggu sebelum penyelenggaraan Olimpaide Paris. Hal ini juga bisa melemahkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron. Jika Partai National Rally yang nasionalis dan euroskeptis memenangkan pemilu, maka presiden Europhile yang pro-bisnis, bisa menghadapi kesulitan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Partai National Rally pimpinan Marine Le Pen mencetak sejarah dengan mendapat dukungan tertinggi pada pemilu putaran pertama pada Minggu 30 Juni 2024. Kondisi ini untuk pertama kali telah meningkatkan momok pada pemerintahan sayap kanan sejak Perang Dunia II. Akan tetapi, partai-partai sayap tengah dan kanan pada akhir pekan lalu bersatu dengan harapan bisa menjadi wadah bagi warga Prancis yang anti- Partai National Rally. Le Pen berharap Partai National Rally bisa memenangkan pemilu parlemen dengan suara mayoritas, yang memperebutkan 577 kursi Dewan Nasional
Survei mengungkap Partai National Rally akan mendominasi kursi legislatif, namun gagal mendapatkan suara mayoritas, yang Le Pen dan Jordan Bardella anak buahnya, optimis mendapatkan suara mayoritas bisa membuat mereka mengambil alih tugas-tugas perdana menteri dan menyeret Prancis ke arah kanan.
Pemilu parlemen Prancis putaran kedua dimulai pukul 8 pagi – 6 sore di kota-kota pinggir Paris dan desa. Sedangkan di kota-kota besar proses pemungutan suara di tutup sampai pukul 8 malam. Banyak hal akan bergantung pada apakah para pemilih akan mengikuti seruan aliansi-aliansi anti- Partai National Rally untuk memblokade upaya Partai pimpinan Le Pen merebut kekuasaan atau mendukung calon-calon anggota parlemen yang mendukung sayap kanan.
Raphael Glucksmann, anggota Parlemen Eropa yang memimpin sayap kiri Prancis memenangkan suara di pemilu Eropa akhir bulan lalu, mengatakan pemilu Prancis putaran kedua ini seperti referendum apakah keluarga Le Pen akan berhasil mengambil alih negara ini atau tidak
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Marzuki Mustamar-Risma Dinilai Lawan Sepadan Khofifah, Namun Belum Ada Sinyal Kuat akan Diusung PKB dan PDIP
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini