Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jutaan warga Prancis menikmati malam terakhir pada Jumat, 16 Oktober 2020 sebelum pemerintah menerapkan jam malam terkait Covid-19 berlaku di Paris, dan sejumlah kota besar lainnya pada Sabtu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah menerapkan aturan jam malam ini selama sekitar sebulan untuk menekan penyebaran Covid-19. Beberapa kota besar yang juga menjalankan aturan jam malam ini adalah Grenoble, Lille, Lyon, Aix-Marseille, Montpellier, Rouen, St Etienne dan Toulouse seperti dilansir Euronews.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jam malam ini bertujuan membuat sekitar 20 juta warga tinggal di rumah mulai pukul 9 malam hingga pukul 6 pagi mulai Sabtu pekan ini,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 17 Oktober 2020. Jumlah itu setara sekitar 30 persen populasi Prancis.
“Kami akan menikmati ini sebanyak mungkin, restoran, bar, dan berjalan bersama teman di sekitar Champs-Elysees,” kata Kurtys Magdelo, yang keluar bersama teman.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengeluarkan perintah jam malam ini pada pekan ini setelah terjadi penambahan pasien di rumah sakit seperti pada Maret dan April.
Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, menekan pemerintah pusat untuk melonggarkan aturan untuk bioskop, dan lokasi budaya agar publik masih memiliki sarana hiburan.
Otoritas mencatat ada sekitar 25 ribu kasus Corona pada Jumat setelah lebih 30 ribu kasus tercatat pada Kamis. Ada 122 orang meninggal akibat pandemi Covid-19 ini pada Jumat. Total ada 835 ribu kasus dan 33 ribu korban meninggal.
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-israel/israel-to-start-easing-coronavirus-restrictions-as-infection-rate-drops-idUSKBN271229
https://www.euronews.com/2020/10/14/france-will-reimpose-a-coronavirus-related-state-of-health-emergency-from-october-17