Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Armenia mengatakan akan menggunakan semua cara untuk melindungi etnisnya dari serangan pasukan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini menanggapi pernyataan pemerintah Azerbaijan, yang mengeklaim pasukannya menguasai sejumlah desa di kawasan pegunungan Nagorno-Karabakh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jumlah korban tewas dari pertempuran memperebutkan Nagorno-Karabakh sebanyak 230 orang,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 3 Oktober 2020.
Nagorno-Karabakh adalah wilayah di Azerbaijan namun berpenduduk mayoritas etnis Armenia dan mencoba memisahkan diri sejak 1991.
Azerbaijan dan Armenia mengabaikan upaya Prancis melakukan mediasi konflik ini dengan saling serang menggunakan rudal hingga hari ketujuh.
Pasukan dari kedua negara mengeklaim telah menghancurkan ratusan tank musuh.
Pasukan Azeri mengeklaim mendapat kemajuan di lapangan. Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengucapkan selamat kepada seorang komandan militer yang berhail menguasai sejumlah desa di Karabakh.
“Hari ini, pasukan Azeri mengibarkan bendera Azerbaijan di Madagiz. Madagiz milik kita,” kata Aliyev lewat sosial media. Dia juga mengumumkan pasukannya mengusai tujuh desa lainnya.
Ratusan warga turun ke jalan di Ibu Kota Baku, Azerbaijan, merayakan capaian ini sambil mengibarkan bendera dan plakat bertuliskan ‘Karabakh adalah milik kita akan akan selalu milik kita”.
Sumber