Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Presiden Sri Lanka Hanya Diizinkan Tinggal di Singapura 15 Hari

Singapura hanya memberi izin tinggal selama 15 hari kepada Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. Setelah itu belum jelas kemana dia akan pergi.

18 Juli 2022 | 17.32 WIB

Presiden Sri Lanka, Nandasena Gotabaya Rajapaksa. Sumber: TIMES NIE
Perbesar
Presiden Sri Lanka, Nandasena Gotabaya Rajapaksa. Sumber: TIMES NIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa diminta meninggalkan Singapura setelah 15 hari. Setelah itu Gotabaya Rajapaksa diminta meninggalkan Singapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Rabu pekan lalu, Gotabaya Rajapaksa meninggalkan Sri Lanka bersama istri dan dua petugas keamanan. Mereka bertolak ke Maladewa dengan menggunakan pesawat jet militer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari World of Buzz, pihak berwenang Singapura telah memberi tahu Gotabaya Rajapaksa bahwa dia memiliki izin untuk tinggal selama 15 hari. Izin tinggal itu tidak mungkin diperpanjang, menurut seorang sumber.

Dilansir dari News 18, belum jelas kemana Gotabaya Rajapaksa pergi setelah dua pekan di Singapura. India juga dikabarkan menolak permintaan Rajapaksa untuk tinggal di negara itu. Sebabnya India tidak ingin bersebereangan dengan rakyat Sri Lanka.

Gotabaya Rajapaksa mundur dari jabatannya sebagai presiden setelah ribuan rakyat Sri Lanka memprotes atas krisis ekonomi parah. Sebelum mundur, dia telah melarikan diri ke Maladewa.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan bahwa Rajapaksa telah diizinkan masuk ke Singapura untuk kunjungan pribadi. Namun Rajapaksa tidak meminta suaka. Singapura juga tidak memberikan suaka kepada Rajapaksa.

Pada Jumat lalu, Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena secara resmi mengumumkan pengunduran diri Gotabaya Rajapaksa yang mengirimkan surat sehari sebelumnya. “Saya telah menerima surat pengunduran diri yang dikirim oleh Presiden Rajapaksa. Dengan demikian, Presiden telah mengundurkan diri efektif mulai 14 Juli," katanya.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe akan bertindak sebagai presiden sementara hingga proses pemilihan presiden baru oleh parlemen selesai. Pada Minggu malam Wickremesinghe mengeluarkan perintah untuk keadaan darurat menjelang pemilihan presiden. Keadaan darurat diterapkan untuk mencegah mencegah kerusuhan menjelang pemungutan suara di parlemen akhir pekan ini.

Baca: Sri Lanka Berlakukan Keadaan Darurat Menjelang Pilpres

WORLD OF BUZZ | NEWS-18 | REUTERS 

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus