Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikhawatirkan menderita demensia setelah terlihat minum dengan dua tangan seperti anak kecil. Cara minumnya itu telah memenuhi linimasa Twitter dengan berbagai cemoohan pada Senin, 18 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa orang menyarankan agar dia mendekap gelas sebagai olok-olok karena tangannya yang kecil. Sedangkan yang lain justru mengungkapkan kekhawatiran mereka Trump mengalami gangguan degeneratif yang serius seperti demensia, yang dapat menyebabkan tangan gemetar.
Baca: Politikus: Kebakaran California karena Trump Tidak Takut Tuhan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sandra F Woodward mengatakan cara Trump memegang gelas air seperti cucunya yang berusia 3 tahun.
"Saya benar-benar berpikir Trump menderita demensia dan kekanak-kanakan," kata Sandra seperti dikutip dari Daily Mail, 19 Desember 2017.
Ini bukan pertama kalinya Trump terlihat dengan cara minum yang aneh. Pada November lalu, dia mengambil sebotol air Fiji di kedua tangannya dan menyesapnya dengan canggung saat konferensi pers di Gedung Putih.
Awal bulan ini, spekulasi menjadi liar setelah Trump mulai membungkuk saat menyampaikan pidatonya untuk mengumumkan perubahan pada kebijakan Israel di Amerika. Dia mengakhiri ucapannya dengan mengucapkan kalimat yang tidak jelas: "Tuhan memberkati United Shthed. Terima kasih banyak-sh."
Baca: Cara Membedakan Lupa Biasa dengan Lupa Demensia
Pendukung Demokrat melalui akun Twitternya berspekulasi tentang kemungkinan Trump mengalami stroke hingga penyebab dari penggunaan kokain.
Menanggapi para netizen, juru bicara Gedung Putih bersikeras bahwa Trump hanya kehausan dan mulutnya kering.
Tapi dokter spesialis Otak, Ford Vox, percaya kejadian dan momen lainnya dalam masa kepresidenannya, mengungkapkan Trump memiliki semua gejala predestinasi.
Baca: Stres Bisa Memicu Demensia, Cegah Sejak Dini dengan Cara Ini
Dalam sebuah analisis panjang, dengan meneliti saat-saat ketika Trump menentang dirinya sendiri, mengobrol dalam wawancara, mengekspresikan wajahnya dan lupa menandatangani peraturan sebagai gejala penyakit yang mengkhawatirkan.
Dalam upaya untuk mengklarifikasi berita tersebut, Sekretaris pers Sarah Huckabee Sanders mengumumkan, Trump akan menjalani pemeriksaan fisik awal tahun depan, dengan hasilnya yang akan dipublikasikan ke publik.