Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pusat Kebudayaan Belanda Gelar Konser Musik Klasik untuk Kampanye Perubahan Iklim

Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis menggelar konser musik klasik sebagai bentuk kampanye mendorong kesadaran perubahan iklim.

22 Maret 2025 | 16.00 WIB

Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis menghelat pagelaran musik klasik bertajuk "Climate Justice in Seasons" di Auditorium Erasmus Huis, Jakarta, pada Kamis malam, 20 Maret 2025. The Dutch Brewhouse menjadi penampil utama dalam konser musik klasik tersebut. Tempo/Savero Aristia Wienanto
Perbesar
Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis menghelat pagelaran musik klasik bertajuk "Climate Justice in Seasons" di Auditorium Erasmus Huis, Jakarta, pada Kamis malam, 20 Maret 2025. The Dutch Brewhouse menjadi penampil utama dalam konser musik klasik tersebut. Tempo/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis menghelat pagelaran musik klasik bertajuk "Climate Justice in Seasons" di Auditorium Erasmus Huis, Jakarta, pada Kamis malam, 20 Maret 2025. Konser itu merupakan bagian dari kampanye untuk mendorong kesadaran publik tentang perubahan iklim yang sedang terjadi di abad ke-21. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

The Dutch Brewhouse menjadi penampil utama dalam konser musik klasik tersebut. Mereka terdiri atas tujuh personel yang dipimpin oleh pemain biola Belanda, Lonneke van Straalen. Dalam konser itu, Straalen meminta komposer Trevor Grahl dan Anne-Maartje Lemereis untuk menerjemahkan kondisi iklim saat ini ke dalam ansambel musik yang unik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Straalen mengatakan bahwa dia ingin mengajak para penontonnya untuk menyoroti kembali kondisi iklim. Lewat musik yang grupnya bawakan, Straalen menginginkan agar penonton bisa memikirkan masa depan dunia yang sedang menghadapi perubahan iklim. 

"Mungkin kita bisa mencari solusi bersama untuk masalah tersebut," kata Straalen saat ditemui Tempo usai konser berlangsung. 

Sebelum The Dutch Brewhouse tampil, pertunjukan diisi oleh penampilan pianis Indonesia, Jennifer Halim, yang membawakan sejumlah lagu, salah satunya karya komponis Jerman, Ludwig van Beethoven. Jennifer juga sempat tampil berduet dengan Straalen meskipun mereka berdua baru berlatih sehari sebelumnya. 

"Kemarin kami baru pertama kali bertemu. Jadi, 'Ya ampun. Baiklah. Kita punya instrumen ini semua, lalu apa yang akan kita bawakan bersama?'," ujar Jennifer menirukan percakapannya dengan Straalen.

Mereka akhirnya memilih karya komponis perempuan asal Belanda, Henriëtte Bosmans, untuk ditampilkan. 

Konser musik klasik bertema perubahan iklim ini terinspirasi dari karya "Four Seasons" milik komponis Italia, Antonio Vivaldi, yang ditulis pada 1723.

Selain Straalen, The Dutch Brewhouse diisi oleh tiga pemain biola, yakni Sasha Raikhlina, Laura Kieboom, dan Gijs Kramers. Grup itu juga diisi oleh pemain cello Geneviève Verhage, pemain double bass Wimian Hernandez Reyes, dan pemain gitar Gijs Idema. 

Karya "Four Seasons" dari Vivaldi terdiri dari empat bagian, yakni Spring, Summer, Autumn, dan Winter. Selain itu, The Dutch Brewhouse juga membawakan karya "Size" milik Trevor Grahl dan "Fata Morgana" milik Anne-Maartje Lemereis. 

Sebelum menggelarkan penampilan di Jakarta, The Dutch Brewhouse telah mengunjungi Salatiga pada 12 Maret dan Surabaya pada 16 Maret. Grup musik itu kembali ke Belanda pada Jumat pagi, 21 Maret 2025.

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus