Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Putaran baru konsultasi antara Iran dan tiga negara Eropa yang menjadi pihak dalam kesepakatan nuklir awal akan berlangsung pada 13 Januari 2025, menurut laporan media Iran pada Rabu seperti dikutip Antara, dengan mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor berita ISNA mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Kazem Gharibabadi, yang menyatakan bahwa konsultasi antara Iran dengan Prancis, Jerman, dan Inggris akan digelar di Jenewa, Swiss.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Negosiasi terkait program nuklir antara Iran dan tiga negara Eropa terakhir kali diadakan pada 29 November di Jenewa setelah jeda dua tahun.
Delegasi Iran dalam pembicaraan tersebut dipimpin oleh Majid Takht Ravanchi, Asisten Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik.
Sepekan sebelumnya, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengadopsi resolusi yang diinisiasi oleh Inggris, Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat, tetapi dikecam oleh Teheran sebagai langkah anti-Iran. Hal ini karena tidak mempertimbangkan hasil kunjungan Direktur Jenderal Rafael Grossi ke Iran.
Grossi mengunjungi Iran pada 14-15 November. Tujuan kunjungannya adalah untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Iran serta menginspeksi fasilitas nuklir Iran di Fordo dan Natanz guna menentukan pelaksanaan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) terkait program nuklir Iran.
Presiden Iran Massoud Pezeshkian dalam pertemuannya dengan Grossi, menegaskan bahwa Iran tidak pernah mengembangkan dan tidak akan mengembangkan senjata nuklir.
JCPOA ditandatangani pada 2015 antara Iran, Prancis, Jerman, Inggris, Cina, Rusia, dan Amerika Serikat, serta Uni Eropa.
Kesepakatan ini menetapkan pengurangan sanksi internasional dengan imbalan pembatasan pada program nuklir Iran.
Namun, Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump menarik diri dari JCPOA pada 2018 dan kembali menerapkan sanksi terhadap Teheran, yang kemudian mengumumkan pengurangan bertahap atas komitmennya terkait penelitian nuklir dan pengayaan uranium.
Pilihan Editor: Elon Musk Bertemu Duta Besar Iran untuk PBB, Bawa Pesan Trump?