Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan umat Muslim berkumpul di Times Square New York pada Minggu, 10 Maret 2024 untuk melaksanakan salat tarawih perdana. Beberapa di antaranya mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umat Muslim melaksanakan Tarawih perdana yang mendanai dimulainnya bulan Ramadan dengan latar belakang papan reklame iklan LED terang yang menerangi landmark Manhattan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya terkejut, ini pertama kalinya saya ke sini. Saya ingin datang dan melihat masyarakat,” kata salah satu jamaah, Salman al-Hanafy, 20, a operator forklift dari Kairo yang mengenakan thobe putih bersih.
Lebih dari 100 jamaah berkumpul untuk salat meskipun dalam kondisi dingin dan berangin. Ada yang melantunkan Nasheed, dan anak-anak membacakan Al-Quran. Salinannya dibagikan kepada umat Islam dan orang-orang yang lewat.
“Banyak orang yang tertarik dengan Alquran, kami hampir kehabisan Alquran berbahasa Prancis. Di dalamnya menjelaskan pentingnya berpuasa selama Ramadhan,” kata Ahmad Yasar, 20, seorang mahasiswa IT di New York.
Selama Ramadan, umat Muslim menahan diri dari makan dan minum mulai fajar hingga magrib. Mereka berkumpul dengan keluarga dan teman untuk berbuka puasa di malam hari.
Pada Ramadan, dilakukan pula salat tarawih berjamaah di masjid-masjid pada malam hari. Penyelenggara menayangkan doa-doa dari Alquran ke atas kain putih yang diterpa angin saat iklan raksasa musikal Broadway dan permen bersinar di atas kepala.
Yasar mengatakan doa bersama penting untuk meningkatkan kesadaran dan menunjukkan kepada orang-orang apa yang terjadi di seluruh dunia termasuk di Gaza.
Di dekat Yasar, seorang laki-laki memasang warna merah, putih, hijau dan hitam seperti bendera Palestina di topinya. Ada pula seorang anak di kursi roda listrik mengibarkan spanduk tersebut.
New York telah menjadi tempat terjadinya puluhan protes, sebagian pro-Palestina dan lainnya pro-Israel, sejak serangan 7 Oktober 2023. Serangan Hamas ke Israel telah memicu perang.
Serangan Hamas terhadap Israel selatan mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil. Sementara serangan balasan oleh Israel ke Gaza, telah menewaskan sedikitnya 31.045 orang di Gaza, mayoritas perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.
FRANCE 24
Pilihan editor: Profil Joe Biden, Presiden AS Petahana yang Siap Kembali Berhadapan dengan Donald Trump