Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Reputasi 80 Tahun Orient Express, Kereta Mewah Antarbenua Rute Paris - Konstantinopel

Orient Express adalah legenda kereta api mewah dengan rute Paris - Konstantinopel yang dilakukan selama 80 tahun. Begini reputasinya.

4 Oktober 2022 | 13.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kondisi kereta Grand Orient Express yang telah bersandar di Belgia. Kereta yang hampir seluruh bagiannya telah berkarat ini merupakan kereta mewah yang pernah aktif hingga akhir 2009. boredpanda.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dikutip dari laman Britannica, Orient Express adalah kereta api mewah yang melayani rute dari Paris hingga ke Konstantinopel selama lebih dari 80 tahun. Dengan operasi selama ini, lantas bagaimana sejarah Orient Express? Berikut ulasannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir laman Orient Express, awal mula adanya Orient Express adalah pada 1867 saat Georges Nagelmackers seorang insinyur muda Belgia yang patah hati memutuskan untuk pergi ke Amerika Serikat. Di sana, ia menemukanmobil tidur pertama di dunia. Saat kembali ke Eropa, ia mulai berpikir bagaimana meluncurkan kereta mewah yang akan menuju ke Gerbang Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir History, hal ini didasari pada kereta api yang sering kotor, tidak nyaman, berdesak-desakan, dan sering berhenti di banyak perbatasan. Meskipun begitu, hotel-hotel mulai bermunculan dengan tujuan memenuhi kebutuhan para pelancong dengan kereta api.

Saat ia di Amerika, ia menemukan bahwa orang-orang Amerika mulai berpergian dengan mobil Pullman, sebuah mobil yang dirancang untuk perjalanan jarak jauh. Sementara bangasawan Eropa harus berdesak-desakan di dalam kereta.

Pada 1873, Nagelmackers mendirikan perusahaannya sendiri yang bernama Compagnie Internationale des Wagons-Lits yang memiliki tujuan untuk merealisasikan impiannya. Untuk melakukannya, ia menggandeng Raja Leopold II dari Belgia untuk mendapatkan izin perjalanan keretanya melintasi perbatasan internasional tanpa gangguan.

Dilansir dari laman Orient Express, pada 4 Oktober 1883 merupakan hari kereta paling mewah di Eropa ini memulai perjalannya selama 7 hari dengan meninggalkan Paris menuju Konstantinopel yang dapat menampung empat puluh penumpang di dalamnya. Tak seperti kereta lain yang ada di Eropa dengan kualitas yang buruk, Orient Express memiliki permukaan kayu yang berkilau, kursi mewah, dan tempat tidur sutra. Selain itu, kereta ini juga memiliki restoran yang menyajikan tiram dan kaviar.

Dalam melebarkan sayapnya, pada 1894 Nagelmackers mendirikan Compagnie Internationale des Grands Hotels untuk memperluas pengalaman perjalanan kereta api menjadi pengalaman perjalanan yang sepenuhnya modern dan mewah.

Mengutip Britannica, Orient Express merupakan kereta lintas benua pertama di Eropa dengan lebih dari 2.740 kilometer perjalanan yang telah ditempuhnya yang mencakup kota-kota, seperti Munich, Wina, Budapest, dan Bukares.

Pada 1919, Orient Express meluncurkan rute baru yang bernama Simplon Orient Express. Untuk pertama kalinya, kereta ini menghubungkan Paris dengan Istanbul melalui Milan, Venesia, Zagreb, Beograd, dan Sofia.

Dikutip dari History, kereta api Orient Express telah melakukan perjalanan terakhirnya pada 1977 lalu, meskipun jalur kereta tiruan masih ada di Eropa, tetapi hal ini tidak pernah menandingi kemewahan dan misteri kereta api ini. Orient Express mungkin sudah mati, tetapi reputasinya masih sangat hidup. Menyebut namanya saja sudah mengingatkan akan kemewahan, kecepatan, dan intrik dan hal inilah yang diinginkan George Nagelmackers.

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus