Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Retak di Tubuh Barisan

Ahmad Zahid Hamidi menggantikan Najib Razak sebagai pemimpin UMNO. Mewarisi perpecahan Barisan Nasional setelah kalah dalam pemilihan umum.

28 Juli 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Retak di Tubuh Barisan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PARLEMEN Malaysia gaduh. Dalam sidang pengukuhan Mohamad Ariff Yusof sebagai ketua parlemen, sejumlah legislator dari Barisan Nasionalkoalisi partai pimpinan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang kini menjadi oposisi mempertanyakan syarat pelantikan itu, Senin dua pekan lalu. Lalu, satu per satu anggota parlemen dari kelompok oposisi meninggalkan ruang sidang, termasuk Najib Razak, mantan Perdana Menteri Malaysia yang terpilih sebagai legislator dari Pekan, konstituensi federal di Pahang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun Ketua Pemuda UMNO yang juga mantan Menteri Olahraga, Khairy Jamaluddin, dan anggota parlemen dari Kimanis, Anifah Aman, bertahan di kursi hingga pelantikan selesai."Hari ini adalah pengukuhan anggota parlemen, maka kita harus menghormati gedung ini dan upacaranya," kata Khairy, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khairy adalah calon kuat pemimpin UMNO, tapi kalah oleh Ahmad Zahid Hamidi dalam perebutan kursi Presiden UMNO, 30 Juni lalu. Najib Razak melepas kursi itu setelah kekalahan UMNO dalam pemilihan umum pada Mei lalu. Saat menyusun kepengurusan UMNO, Zahid menawari Khairy posisi Sekretaris Umum Barisan Nasional."Tapi (tawaran itu) ia tolak," ujar Zahid, seperti diberitakan The Sun Daily, Rabu pekan lalu. Juniornya di partai itu juga menampik tawaran posisi Kepala Departemen Informasi UMNO.

Khairy, 42 tahun, menolak tawaran Zahid karena tidak ingin terikat dan ingin bebas berpendapat."Saya masih bersama UMNO. Biarkan saya berbicara tanpa beban. Setidaknya kita bisa merayakan keragaman pandangan di UMNO," ucapnya kepada Malaysian Digest.

Kekalahan Barisan Nasional dalam pemilihan umum lalu membuat anggota koalisi partai itu menciut, dari 13 menjadi 3 partai awal: UMNO, Kongres India Malaysia, dan Persatuan Cina Malaysia. Empat partai di SabahPertubuhan Pasokmomogun Kadazandusun Murut Bersatu, Partai Sabah Bersatu, Partai Rakyat Sabah Bersatu, serta Partai Demokratik Liberalhengkang dari koalisi dan memilih beraliansi dengan Pakatan Harapan, membuat koalisi sendiri, atau jadi independen.

Zahid berkilah bahwa UMNO mampu merangkul sisa anggota Barisan untuk membentuk blok oposisi yang solid."Jika ada yang mencoba memecah atau menghancurkan kami, kepemimpinan UMNO di semua tingkat akan bersatu untuk melawan," ujarnya.

Dari Sabah, gelombang perpecahan merembet ke Sarawak. Empat partai di sana keluar dan membentuk koalisi baru bernama Gabungan Partai Sarawak. Belakangan, Partai Gerakan dan MyPPP, yang sebelumnya bernama Partai Progresif Rakyat, juga angkat kaki.

Kekuatan koalisi Barisan Nasional pun mengerut di parlemen. Ditinggalkan 10 partai penyokongnya, Barisan kehilangan 22 kursi. Mereka kini hanya menggenggam 57 dari total 222 kursi, yang 54 di antaranya milik UMNO. Sedangkan Pakatan Harapan berjaya dengan 121 kursi.

Situasi inilah yang kini diwarisi Zahid dari Najib Razak. Selain harus memulihkan kepercayaan konstituen akibat kekalahan dalam pemilihan umum dan skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menyeret Najib, Zahid mesti mengatasi pergolakan dari dalam.

Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi termasuk figur kawakan di UMNO. Kiprah politik pria 65 tahun ini tak lepas dari jasa Najib. Ia mengawali sepak terjangnya sebagai sekretaris politik Najib saat seniornya itu menjabat Menteri Pemuda (19861990) dan Menteri Pertahanan (19901995).

Berbekal pengalaman itu, Zahid melaju sebagai calon legislator dari UMNO dalam Pemilihan Umum 1995. Zahid lancar menapaki karier politiknya di UMNO dan kabinet. Di partai, ia pernah didapuk menjadi ketua sayap pemuda, anggota majelis tinggi, juga wakil presiden. Kariernya di kabinet merentang dari menjadi Wakil Menteri Pariwisata, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan, hingga Wakil Perdana Menteri pendamping Najib.

Sebelum berkecimpung di dunia politik, Zahid menggeluti karier sebagai bankir. Pria kelahiran Bagan Datoh, Perak, 4 Januari 1953, ini sulung dari sembilan bersaudara. Ia mewarisi darah Jawa. Ayahnya, Raden Hamidi Abdul Fatah, berasal dari Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun ibunya, Tuminah Abdul Jalil, perempuan asal Ponorogo, Jawa Timur.

Zahid beberapa kali unjuk kebolehan berbicara bahasa Jawa. Salah satunya saat ia menerima kunjungan rombongan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan di kompleks parlemen Malaysia, Mei 2016. Kala itu, Zahid mempersilakan para tamu menyantap makanan dan minuman yang telah dihidangkan."Monggo disekecakke (silakan dinikmati)," ucapnya. Rombongan tamu itu kaget dan tertawa.

Dengan rekam jejak panjang di kubu penguasa, Zahid diragukan akan dapat membawa pembaruan di tubuh UMNO. Apalagi partai dengan 3,5 juta anggota yang punya basis pendukung kalangan etnis Melayu itu kini memimpin oposisi, peran yang belum pernah mereka jalankan."UMNO kehilangan banyak kader yang bergabung dengan partaipartai Pakatan Harapan," kata Perdana Menteri Mahathir Mohamad, akhir Juni lalu."Yang tersisa adalah sekelompok orang yang tampaknya tidak memahami kenyataan."

Mahathir mencium gelagat perpecahan di tubuh partai yang turut dibesarkannya itu. Menurut dia, banyaknya kontestan dalam pemilihan Presiden UMNO memperkuat dugaannya."Artinya mereka tidak bersatu," ucapnya kepada Channel News Asia. Pada periode sebelumnya, pria 93 tahun ini mengatakan kader UMNO punya kebiasaan membeo di belakang salah seorang pemimpin sampai ke titik ketika posisi ketua partai tidak diperebutkan sama sekali.

Zahid tak setuju dengan pandangan Mahathir. Menurut dia, banyaknya kandidat presiden mencerminkan bahwa UMNO lebih demokratis."Tanggung jawab saya adalah mengajak dan memberi mereka peran dalam upaya memperbarui partai," tuturnya.

Zahid juga berjanji melanjutkan"perjuangan inti" UMNO, yaitu membela Islam, hak khusus orang Melayu, serta kedaulatan penguasa dan bahasa Melayu."Hanya UMNO yang bisa membela kepentingan Melayu. Kami perlu bangkit untuk merebut kekuasaan secepat mungkin," katanya.

Janji ini harus beradu dengan sederet beban partai. Salah satunya adalah skandal megarasuah 1MDB yang menyeret Najib. Skandal itu menggerus dukungan rakyat terhadap Barisan Nasional dan UMNO. Persoalan ini akan jadi panjang setelah Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) membekukan 900 rekening yang terhubung dengan 1MDB. Salah satunya milik UMNO."Biarkan MACC mengusut masalah ini. Saya akan bersikap transparan," ucap Zahid.

Di dalam UMNO ada juga otokritik. Salah satunya dari Khairy. Ia menilai haluan politik UMNO sejak era Najib makin menonjolkan sentimen etnis dan agama."Saya hanya ingin memperbaiki ’rumah saya’ agar tidak selamanya menjadi ekstrem kanan dan rasis," ujarnya. Khairy juga menyayangkan mentalitas feodal yang masih erat menggelayuti UMNO.

Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah melontarkan kritik senada. Pria 57 tahun ini bekas anggota Majelis Tinggi UMNO. Setelah 29 tahun bersama UMNO, Saifuddin memutuskan pindah ke Partai Keadilan Rakyat, anggota Pakatan Harapan, pada 2015.

Selain skandal 1MDB, ada alasan lain yang melatari kepindahannya."Saya ingin melihat UMNO dan Barisan Nasional bergerak ke tengah. Karena itulah politik orang Malaysia. Kami negara multiras dan moderat," ujar Saifuddin kepada Tempo setelah memberi kuliah umum di Center for Strategic and International Studies, Jakarta, Senin pekan lalu. Sayangnya, kata dia,"Zahid Hamidi bukanlah tipe pemimpin yang sentris dalam pemikiran dan pendekatannya."

Mahardika Satria Hadi (New Strait Times, Free Malaysia Today, Malay Mail)

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus