Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia: Gila Jika AS Beri Senjata Nuklir ke Ukraina

Rusia mengatakan ide untuk memberi senjata nuklir ke Ukraina adalah gila.

28 November 2024 | 12.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam sebuah usulan yang kabarnya beredar di Barat bahwa Amerika Serikat harus memberikan senjata nuklir kepada Ukraina. Menurut Rusia, itu adalah gila dan menjadi alasan Moskow menyerang Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

The New York Times seperti dilansir dari Al Arabiya melaporkan minggu lalu bahwa beberapa pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya telah menyarankan Presiden AS Joe Biden memberikan senjata nuklir kepada Ukraina sebelum ia meninggalkan jabatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan bahwa demi kepentingan semua pemerintah yang bertanggung jawab, ide yang disebutnya sebagai bunuh diri itu tidak terjadi. "Kami menganggap ini sebagai kegilaan," kata Zakharova katanya pada Rabu, 27 November 2024 dikutip dari Al Arabiya

"Ini adalah kegilaan mutlak yang dipaksakan kepada sebagian tertentu dari lembaga politik di Ukraina oleh orang Barat," ujar Zakharova. 

Dia menuduh Kyiv menggunakan masalah tersebut, untuk mencoba memeras lebih banyak bantuan dari Barat. "Tindakan yang tidak bertanggung jawab oleh Ukraina dan para pendukung Baratnya dapat membawa dunia ke ambang bencana," ujarnya.

Kremlin mengatakan pada hari Selasa bahwa usulan Barat untuk mempersenjatai Ukraina dengan senjata nuklir adalah tidak bertanggung jawab. Pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev telah memperingatkan bahwa Moskow dapat ide tersebut sebagai serangan terhadap Rusia.

Ukraina mewarisi senjata nuklir dari Uni Soviet setelah keruntuhannya pada 1991. Berdasarkan perjanjian tahun 1994, Memorandum Budapest, Ukraina telah menyerahkan senjata nuklir sebagai imbalan atas jaminan keamanan dari Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah berulang kali mengeluh bahwa tindakan tersebut membuat negaranya tidak aman. Ini menjadi salah satu alasan mengapa ia meminta Ukraina menjadi anggota aliansi militer NATO.

Pilihan editor: Israel Ajukan Banding Putusan ICC, Tolak Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus